Harga Minyak Turun Tipis; Optimisme Perdagangan AS-China Berpotensi Mendukung

1095

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak turun tipis pada Selasa (22/10) terpicu kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global mengimbangi kemajuan dalam pembicaraan perdagangan AS-China.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun 12 sen, atau 0,2%, menjadi $ 53,19 per barel.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 10 sen, atau 0,2%, menjadi $ 58,86 per barel pada 0704 GMT.

Presiden AS Donald Trump pada hari Senin mengatakan upaya untuk mengakhiri perang dagang AS dengan China berjalan dengan baik karena para perunding dari kedua negara bekerja untuk menetapkan teks kesepakatan perdagangan Fase 1 bagi para pemimpin mereka untuk ditandatangani bulan depan ketika mereka bertemu pada pertemuan puncak APEC bulan November.

Brent telah jatuh 22% dari puncaknya di bulan April, sementara WTI turun 20%.

Goldman Sachs pada Selasa memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global 2020 menjadi 1,3 juta barel per hari (bph), dari 1,4 juta bph sebelumnya. Ini juga mengurangi perkiraan pertumbuhan produksi shale AS pada tahun 2020 menjadi 0,7 juta barel per hari pada tahun 2020 dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 1 juta barel per hari.

Meskipun ada beberapa tanda pelonggaran ketegangan antara dua ekonomi terbesar di dunia, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan pada hari Senin bahwa kesepakatan perdagangan awal tidak perlu diselesaikan bulan depan, menekankan perlunya untuk mendapatkan kesepakatan yang tepat.

Menambah ketegangan, China mencari sanksi pembalasan sebesar $ 2,4 miliar terhadap Amerika Serikat karena ketidakpatuhan terhadap putusan WTO dalam kasus tarif yang berasal dari era Presiden Barack Obama.

Rusia, produsen minyak terbesar kedua di dunia, memompa lebih banyak minyak pada bulan September daripada yang dijanjikan berdasarkan kesepakatan pemangkasan pasokan global karena peningkatan produksi kondensat gas alam.

Pasokan minyak mentah AS diperkirakan telah meningkat selama enam minggu berturut-turut, sementara pasokan suling dan bensin kemungkinan turun dalam sepekan hingga 18 Oktober, sebuah jajak pendapat pendahuluan Reuters menunjukkan pada Senin.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak berpotensi naik dengan peningkatan optimisme perdagangan AS-China. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 53,70-$ 54,20, namun jika turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 52,70-$ 52,20.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here