Ekonomi Q3 Malaysia Melambat, Terlemah Dalam Setahun

717

(Vibiznews – Economy & Business) Ekonomi Malaysia tumbuh melambat 4,4 persen tahun ke tahun di triwulan ketiga 2019, dibandingkan pertumbuhan 4,9 persen pada periode tiga bulan sebelumnya dan sesuai dengan ekspektasi pasar. Ini adalah pertumbuhan PDB terlemah sejak kuartal ketiga tahun lalu, di belakang meningkatnya ketidakpastian global dan ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung.

Pertumbuhan terutama didorong oleh kenaikan pada konsumsi swasta dan pengeluaran pemerintah, dengan ekspor bersih berkontribusi positif, sementara investasi tetap melemah lebih lanjut.

Pengeluaran swasta naik 7,0 persen pada kuartal ketiga, menyusul kenaikan 7,8 persen pada periode sebelumnya; dan pembentukan modal tetap bruto menyusut lebih cepat (-3,7 persen vs -0,6 persen). Di sisi lain, permintaan eksternal bersih berkontribusi positif terhadap PDB karena ekspor turun 1,4 persen sementara impor turun lebih cepat 3,3 persen, dan pengeluaran pemerintah terus meningkat (1,0 persen vs 0,3 persen pada Q2).

Di sisi produksi, manufaktur berkembang lebih lemah (3,6 persen vs 4,3 persen), didukung oleh produk listrik, elektronik & optik (3,1 persen), produk minyak bumi, kimia, karet & plastik (2,9 persen), dan peralatan transportasi, manufaktur & perbaikan lainnya (6,1 persen).

Juga pertumbuhan melambat juga untuk jasa (5,9 persen vs 6,1 persen), didorong oleh perdagangan grosir & eceran dan sub-sektor informasi & komunikasi; dan sektor pertanian (3,7 persen vs 4,2 persen). Kelapa sawit yang memberikan kontribusi terbesar dalam pertanian maju 8,4 persen lebih lambat dari 9,5 persen pada kuartal sebelumnya. Kehutanan dan pembalakan juga memperlambat kinerja pertanian.

Selain itu, aktivitas penambangan & penggalian turun (-4,3 persen vs 2,9 persen), dipengaruhi oleh pengurangan produksi minyak mentah & kondensat dan gas alam. Juga, konstruksi menyusut 1,5 persen (vs 0,5 persen di Q2), kontraksi pertama sejak kuartal kedua 2011, karena penurunan bangunan non-perumahan (-12 persen) dan bangunan perumahan (-3,2 persen).

Pada basis penyesuaian musiman untuk kuartal ke kuartal, PDB tumbuh sebesar 0,9 persen pada kuartal ketiga, menyusul ekspansi 1,0 persen pada periode sebelumnya, pertumbuhan terlemah sejak kuartal kedua tahun lalu.

Mempertimbangkan tiga kuartal pertama tahun ini, ekonomi tumbuh 4,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018. Untuk 2019, pertumbuhan PDB diperkirakan masuk dalam kisaran target 4,3-4,8 persen bank sentral, terutama didorong oleh permintaan domestik, khususnya pengeluaran rumah tangga, yang didorong oleh ekspansi lapangan kerja dan pendapatan yang berkelanjutan.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here