(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit kembali naik ke tertinggi dua tahun karena produksi minyak sawit turun ke terendah lima bulan.
Harga minyak sawit di Bursa Malaysia Derivatives naik 1% menjadi 2,773 ringgit (USD665) per ton pada hari Rabu tertinggi sejak Nopember 2017.
Harga minyak kedelai Januari di Dalian naik 0.6% dan harga minyak sawit naik 1.26% . Harga minyak kedelai di CBOT naik 0.6%.
Persediaan minyak sawit di Malaysia, produsen terbesar kedua di dunia, diperkirakan akan turun ke terendah dua tahun di Nopember setelah produksi turun ke terendah lima bulan. Turunnya produksi merupakan momentum yang dapat meningkatkan harga bagi pasar berjangka di Kuala Lumpur karena persediaan turun sementara Indonesia sedang meningkatkan penggunaan minyak sawit di biodiesel.
Persediaan Malaysia turun 8.5% dari Oktober lalu menjadi 2.15 juta metric ton, terendah sejak September 2017, sesuai perkiraan 14 analyst di Bloomberg. Penurunan terbesar sejak Mei dan membuat persediaan turun 30% di bawah tahun lalu pada periode yang sama.
Produksi minyak sawit turun 11% dari bulan lalu dari Oktober menjadi 1.61 juta ton, terendah sejak Juni dan terendah bulanan sejak 2016.
Ekspor turun 4.9% menjadi 1.56 juta ton setelah naik 16% di Oktober, untuk bulan Nopember MPOB akan mengeluarkan data bulanan pada tanggal 10 Desember.
Produksi diperkirakan tidak mencapai optimum karena kondisi cuaca kering dan curah hujan di Agustus dan September. Penurunan produksi juga disebabkan karena pengurangan pemakaian pupuk di tahun 2018. Produksi Nopember rata-rata 1.75 juta ton.
Para trader sangat memperhatikan pergerakan harga dengan perkiraan produksi yang menurun pada pertengahan 2020 dan melihat permintaan ekspor dan pemakaian biodiesel yang meningkat di Indonesia dan Malaysia atas himbauan dari pemerintah.
Dengan harga minyak sawit rally pada beberapa minggu ini diperkirakan pembelian dari pembeli besar di India berkurang dalam tiga bulan ke depan dimulai di bulan Desember. India akan mengalihkan pembelian ke minyak nabati lain, karena selisih harga dari minyak kedelai dengan minyak sawit jadi turun menjadi perbedaan harga menjadi terkecil sejak 2011.
Persediaan minyak sawit diperkirakan akan ada pada range 2.07 juta ton sampai 2.30 juta ton. Perkiraan produksi dari 1.53 juta ton sampai 1.76 juta ton, sedangkan perkiraan ekspor dari 1.48 juta dan 1.65 juta ton.
Impor Malaysia turun 80,000 ton di bulan Nopember, dari 85,034 ton pada bulan sebelumnya, Perkiraan konsumsi domestik antara 280,000 ton sampai 320,000 ton.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di RM 2,580 dan berikutnya RM2,520 sedangkan resistant pertama pada RM 2,630 dan RM2,680.
Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido