(Vibiznews-Commodity) Harga emas stabil setelah Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa order factory AS naik 0.3% pada bulan Oktober setelah penurunan dua kali berturut-turut. Data ini juga sesuai dengan yang diperkirakan pasar, kenaikan 0.3%.
Emas berjangka bulan Februari terakhir naik $0.70 per ons pada $1.480.80. Sedangkan harga perak Comex bulan Maret terakhir naik $0.034 pada $16.95 per ons.
Para trader menunggu data ekonomi AS minggu ini, kalau tidak bisa dikatakan bulan ini: Laporan situasi “employment” pada hari Jumat agung dari Departemen Tenaga Kerja. Angka kunci non-farm payroll diperkirakan muncul di sekitar 185.000 pekerjaan, Sementara laporan employment dari ADP untuk bulan November muncul di 67.000 yang adalah meleset yang besar kearah penurunan dari pasar ekspektasi akan kenaikan sebanyak 150.000.
Indeks saham Asia dan Eropa kebanyakan naik dalam semalam. Indeks saham AS mengarah naik ketika perdagangan sesi New York dimulai.
Sentimen pasar yang lebih luas telah membaik setelah Bloomberg melaporkan bahwa Washington dan Beijing mendekat kepada kesepakatan meskipun terjadi eskalasi di dalam retorika. Optimisme telah sedikit membebani dolar AS yang “safe-haven”, namun para investor telah mendengar komentar yang serupa sebelumnya dan tetap bersikap hati-hati. Apabila tidak terjadi terobosan, AS siap untuk mengenakan tarif baru terhadap Cina pada tanggal 15 Desember. Para pejabat Cina mengatakan akan melakukan pembalasan apabila AS mengenakan tarif tambahan.
Hal kunci diluar pasar metal berharga adalah indeks dolar AS yang melemah. USDX menyentuh kerendahan 4 minggu.
Secara tehnikal, pergerakan naik dan turun sedang berada pada level yang sama. Obyektif kenaikan harga emas adalah menembus “resistance” yang solid di $1,500.00 setelah melewati $1.489.90 dan obyektif penurunan harga emas adalah menembus “support” yang solid di $1,453.10 setelah terlebih dahulu melewati $1,475.00 dan kemudian $1.465.00.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
