(Vibiznews-Commodity) Harga emas tetap berada pada posisi dibawah pada hari yang kedua sementara diperdagangkan disekitar $1,475.00 pada perdagangan sesi Asia hari Rabu pagi. Metal “safe-haven” gagal mengambil keuntungan dari pasar yang “risk-off” pada hari kemarin dengan pulihnya dolar AS secara kuat karena data yang bagus dari Amerika Serikat dan komentar dari pejabat the Fed.
Kesepakatan fase pertama gagal menjinakkan kemandekan perdagangan AS-Cina dengan pasar mengkuatirkan berlanjutnya perbedaan diantara kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
Mengenai hal ini, Fitch baru-baru ini mengatakan bahwa kesepakatan perdagangan fase pertama AS-Cina sendirian tidak mungkin mengeliminasi ketidakpastian akan perpanjangan negosiasi fase kedua mengenai isu-isu struktural. Selanjutnya, diplomat AS seperti Treasury Secretary Steve Mnuchin dan Representative Perdagangan Robert Lightizer telah memuji keuntungan dari kesepakatan fase pertama terhadap ekonomi AS sambil memberikan kredit kepada Presiden AS Donald Trump.
Sementara itu dipihak lain, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan kesiapan untuk melangkah keluar dari Uni Eropa dengan periode transisi tidak melampaui 2020. Rancangan undang-undang Brexit rencananya akan di bawa ke Parlemen pada hari Jumat yang akan datang. Sementara berita mengenai Brexit ini menggoncangkan sentimen resiko di pasar, emas hanya menunjukkan reaksi yang sedikit, yang kemungkinan disebabkan juga karena pulihnya dolar AS. Data makro ekonomi yang bagus dari Amerika Serikat dan komentar yang positip terhadap kebijakan moneter sekarang ini dari para pejabat Federal Reserve AS kemungkinan menjadi faktor kuatnya kenaikan dolar AS.
Secara tehnikal, “support’ terdekat berada di $1,473.31 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,470.66 dan kemudian $1,467.03. Sedangkan “resistance” terdekat berada pada $1,479.60 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,483.23 dan kemudian $1,485.88.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
