The First Week Market Mover Soft Commodity in 2020

1055

(Vibiznews – Commodity) – Minggu ini merupakan minggu pertama di awal tahun pasar belum berjalan normal kembali karena hari libur, namun inilah gambaran pasar soft commodities di awal tahun 2020, pada hari Jumat harga soft commodities ditutup mixed.

Harga kopi Arabika turun pada hari Jumat ke satu minggu terendah. Harga kopi Arabika tertekan pada hari Jumat karena melemahnya real Brazil turun 0.67% menjadi ke terendah satu minggu terhadap dolar.

Harga gula rally mencapai harga tertinggi satu minggu pada hari Jumat karena meningkatnya harga minyak mentah di Timur Tengah. Harga minyak mentah naik ke 8 bulan tertinggi pada hari Jumat.

Harga kakao turun pada penutupan pasar hari Jumat karena melimpahnya persediaan

Adapun perincian dari pergerakan pasar pada minggu ini adalah sebagai berikut :

Harga kopi Arabika Maret di ICE New York pada hari Jumat ditutup turun 75 sen (0.59%) menjadi $126.35 dan harga kopi Robusta di ICE London turun 0.58%.

Faktor Penggerak Pasar Kopi :

  • Produksi kopi dunia Oktober – September 2019/20 akan turun 0.9% dari tahun lalu menjadi 167.399 juta kantong menurut ICO
  • Konsumsi kopi akan naik 1.5% dari tahun lalu mencapai rekor di 167.901 juta kantong menurut ICO
  • Pasar kopi dunia di 2019/20 akan defisit 502,000 kantong dari surplus 3.657 juta kantong pada tahun 2018/19 menurut ICO
  • Ekspor kopi  Brazil  di 2019 mencapai rekor 36.2 juta kantong.

Harga gula Maret di ICE  New York naik 18 sen (1.37%) menjadi $13.31 dan harga gula putih Maret di ICE London naik 1.28%.

Faktor penggerak pasar gula :

  • Produksi gula dunia di 2019/20 (April – Maret) akan turun 2.3% dari tahun lalu menjadi 172 MMT setelah pada tahun 2018/19 naik 0.6% sehingga menjadi 185.2 MMT menurut ISO
  • Pasar gula dunia di 2019/20 akan defisit sebesar 6.1 MMT dari surplus 1.7 MMT di tahun 2018/19 menurut ISO
  • Produksi gula Brazil, negara produsen gula terbesar dunia, di 2019/20 naik 17.4% dari tahun lalu menjadi 34.1 MMT, setelah produksi 2018/19 (April – Maret) turun 17.2% dari tahun lalu ke terendah 11 tahun di 31.4 MMT menurut Conab.
  • Produksi gula India, negara produsen gula kedua dunia, di tahun 2019/20 akan turun 15% dari tahun lalu menjadi terendah 3 tahun menjadi 28 MT karena kekeringan dan tertundanya musim monsoon menurut India’s National Federation of Cooperative Sugar Factories Ltd.

Harga kakao Maret di ICE New York turun $13 (0.51%) menjadi $2,519 per ton dan harga kakao Maret di ICE London turun 0.49%..

Faktor Penggerak Pasar Kakao :

  • Produksi kakao dunia di tahun 2018/19 (Oktober – September ) naik 3.9% mencapai rekor di 4.834 MMT menurut ICCO
  • Produksi kakao bubuk naik 4.6% mencapai rekor 4.807 MMT menurut ICCO
  • Pasar kakao dunia defisit 21,000 MT di 2018/19 dari surplus 8,000 MT di 2017/18
  • Produksi kakao di Ivory Coast ( panen utama di Okt-Mar, panen tengah tahun Mei – Agt) naik 13% mencapai rekor 2.22 MMT menurut ICCO
  • Produksi kakao di Ghana di 2018/19 (panen utama Sept – Mar, panen tengah Mei – Agt) turun 7.8% dari tahun lalu menjadi 830,000 MMT menurut ICCO.

Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group

Editor : Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here