(Vibiznews – Commodity) Harga minyak naik pada hari Selasa (07/01) seiring meredanya ketegangan AS-Iran.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS berada di $ 62,78 per barel, turun 49 sen atau 0,77%.
Harga minyak mentah berjangka Brent turun 61 sen atau 0,89%, menjadi $ 68,30 per barel.
Harga melonjak untuk dua sesi sebelumnya di tengah kekhawatiran meningkatnya konflik dan gangguan pasokan di Timur Tengah setelah serangan pesawat tak berawak 3 Januari di Baghdad yang menewaskan Jenderal Iran Qassem Soleimani.
Sementara itu harga juga kemungkinan akan mendapatkan dukungan dari kepatuhan yang lebih tinggi di antara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam memenuhi pembatasan kuota produksi yang bertujuan mengurangi pasokan.
Rata-rata, anggota OPEC memompa 29,50 juta barel per hari (bph) bulan lalu, turun 50.000 bph dari angka revisi November, menurut survei Reuters.
Di Amerika Serikat, pasokan minyak mentah kemungkinan turun minggu lalu untuk minggu keempat berturut-turut karena ekspor meningkat, sebuah jajak pendapat pendahuluan Reuters menunjukkan pada hari Senin.
Enam analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan, rata-rata, bahwa pasokan minyak mentah turun sekitar 4,1 juta barel dalam seminggu hingga 3 Januari.
Persediaan untuk produk olahan diperkirakan akan meningkat dengan pasokan bensin akan naik untuk minggu ke sembilan berturut-turut, menurut jajak pendapat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak berpotensi lemah terpicu profit taking dan meredanya ketegangan di Timur Tengah. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 62,30-$ 61,80. Namun jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 63,30-$ 63,80.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting