(Vibiznews – IDX Stocks) – IHSG Rabu sore ini ditutup turun tajam sebesar 0.85% atau 53.65 poin ke level 6225.68 demikian juga dengan indeks LQ45, anjlok 0.91% atau 9.19 poin ke level 1005.45. Kembali sektor pertambangan menjadi satu-satunya sektor yang mendukung IHSG dengan kenaikannya sebesar 0.19% sementara sembilan sektor saham lainnya masuk ke zona merah. Sektor yang turun paling dalam adalah sektor industri dasar yang anjlok sebesar 2.15% disusul sektor perkebunan yang turun sebesar 1.55% dan sektor konstruksi sebesar 1.06 persen.
Dari catatan perdagangan terlihat ada 104 saham yang harganya naik sementara jumlah saham yang harganya turun lebih banyak yaitu sebanyak 304 dan ada 131 saham yang harganya stagnan. Jumlah saham yang diperjualbelikan ada sebanyak 8.82 miliar saham dengan nilai Rp.6.687 triliun.
Indeks saham utamba Asia sore hari ini juga semua ditutup di zona merah, indeks Nikkei 225 anjlok 1.57% atau 370.96 poin ke level 23204.76 demikian juga dengan indeks Hang Seng yang turun tajam 0.83% atau 234.14 poin ke level 28087.92 dan indeks Shanghai SSEC yang juga anjlok sebesar 1.22% atau 37.91 poin ke level 3066.89.
Pertumbuhan pembayaran bunga utang pemerintah bergerak melandai seiring dengan turunnya tingkat imbal hasil (yield) Surat Utang Negara (SUN) sepanjang tahun 2019 lalu. Kementerian Keuangan mencatat realisasi pembayaran bunga utang pemerintah sebesar Rp.275.5 triliun atau tumbuh hanya 6.8% secara year on year (yoy). Yield SUN tenor 10 tahun dalam denominasi rupiah mengalami penurunan sebesar 12% sedangkan yield SBN tenor 10 tahun untuk denominasi dolar AS turun jauh lebih besar yaitu mencapai 35 persen. Tahun 2020 ini Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Dan Risiko Kemenkeu berharap dapat tetap mengelola pembayaran bunga utang agar tidak tumbuh makin tinggi lagi dan optimis yield SUN dapat tetap terjaga rendah di sepanjang tahun 2020 ini.
Selasti Panjaitan/Vibiznews
Editor : Asido Situmorang