Harga Minyak Turun Merespon Perkiraan Surplus IEA

872

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak turun lebih dari 2% pada hari Rabu (22/01) karena  perkiraan surplus pasar oleh Badan Energi Internasional (IEA) melebihi kekhawatiran atas gangguan pada produksi minyak mentah Libya.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 2,7%, atau $ 1,55, menjadi $ 56,83 per barel.

Harga Minyak mentah berjangka Brent turun $ 1,58, atau 2,5%, pada $ 63,01 per barel.

Kepala IEA, Fatih Birol, mengatakan dia memperkirakan pasar akan mengalami surplus sebesar 1 juta barel per hari (bph) pada paruh pertama tahun ini.

“Saya melihat banyak pasokan energi dalam hal minyak dan gas,” kata Birol kepada Reuters Global Markets Forum pada hari Selasa ketika menghadiri pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Davos.

National Oil Corp Libya pada hari Senin menyatakan force majeure atas pemuatan minyak dari dua ladang minyak utama setelah perkembangan terakhir dalam konflik militer yang sudah berlangsung lama.

Kecuali fasilitas minyak kembali beroperasi dengan cepat, produksi minyak mentah anggota OPEC Libya akan berkurang menjadi sekitar 72.000 barel per hari dari sekitar 1,2 juta barel per hari.

Sementara itu, menteri energi Brasil, Bento Albuquerque, mengatakan negara itu akan memulai pembicaraan tentang bergabung dengan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak selama kunjungan ke Arab Saudi pada bulan Juli.

Pasar juga berfokus pada kemunculan coronavirus baru dari Cina dan kemungkinan dampak pandemi terhadap pertumbuhan ekonomi global.

Jika virus berkembang secara dramatis dan mengenai perjalanan dan pertumbuhan, permintaan untuk minyak bisa turun 260.000 barel per hari, kata Goldman Sachs dalam sebuah catatan.

Pasokan masih cenderung meningkat, dengan produksi minyak mentah AS dalam jumlah besar serpih diperkirakan akan naik ke rekor tertinggi pada bulan Februari, meskipun laju kenaikan kemungkinan akan menjadi yang terendah dalam sekitar tahun, Administrasi Informasi Energi AS (EIA) mengatakan pada hari Selasa .

Persediaan minyak mentah di Amerika Serikat kemungkinan telah turun untuk minggu kedua minggu lalu, sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan, tetapi stok bensin diperkirakan telah meningkat untuk minggu ke-11 berturut-turut.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak berpotensi lemah dengan perkiraan surplus produksi IEA. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 56,30-$ 55,80. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 57,30-$ 57,80.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here