Wabah Virus Corona: Pilih Safe Haven atau Risk Asset? (Market Outlook by Alfred Pakasi, 10-14 Feb 2020)

1076

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu masih digoyang ketakutan atas epidemi virus corona dari Wuhan, China. Berita resmi terakhirnya sudah 722 orang yang meninggal dan 38,000 lebih orang terinfeksi di China dan menyebar ke sedikitnya 26 negara. Sebagian pasar fluktuatif, digoyang antara bargain hunting, safe haven profit taking, serta kekhawatiran wabah virus kembali.  Sementara itu, sejumlah data ekonomi AS menunjukkan ekonomi Amerika semakin solid.

Minggu berikutnya, isyu wabah penyakit virus corona ini nampaknya masih akan mewarnai pergerakan pasar, memengaruhi pilihan antara safe haven atau risk asset kembali. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Market Review and Outlook 10-14 February 2020.

 

Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau rebound khususnya pada 3 hari terakhir bangkit dari tekanan dalam oversold-nya serta agak searah bursa saham regional yang berupaya bangkit. Sementara itu, bursa kawasan Asia cenderung menguat dari posisi rendahnya sekalipun terus bertambah korban jiwa coronavirus dari Wuhan China. Secara mingguan IHSG ditutup rebound menguat 1.00% ke level 5,999.607. Untuk minggu berikutnya (10-14 Februari 2020), IHSG kemungkinan akan agak konsolidatif sejenak, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di 6078 dan kemudian 6152, sedangkan support level di posisi 5877 dan kemudian 5767.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu terpantau fluktuatif naik turun pergerakannya dan berakhir terkoreksi tipis, sementara dollar global rally dalam sepekannya, sehingga rupiah secara mingguan melemah terbatas 0.15% ke level Rp 13,675. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan bergerak naik, dengan kemungkinan koreksi bagi rupiah di awal pekan, dalam range antara resistance di level Rp13,770 dan Rp13,861, sementara support di level Rp13,573 dan Rp13,493.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

  • Dari kawasan Amerika: berupa rilis pidato Fed Chairman Powell pada Selasa dan Rabu malam; disambung dengan rilis data Core CPI m/m pada Kamis malam; berikutnya data Retail Sales m/m pada Jumat malam.
  • Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data Prelim GDP q/q Inggris pada Selasa sore; diikuti dengan rilis EU Economic Forecasts pada Kamis sore.
  • Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis RBNZ (New Zealand) Official Cash Rate pada Rabu pagi yang diperkirakan bertahan di level 1.00%.

 

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar rally sepanjang pekan dan mencapai level 4 bulan tertingginya, terakhir didukung oleh data lapangan pekerjaan AS yang bertambah melebihi ekspektasi, dimana indeks dolar AS secara mingguan berakhir melejit ke 98.70. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau melemah tajam ke 1.0946, level 4 bulan terendahnya. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1097 dan kemudian 1.1174, sementara support pada 1.0903 dan 1.0879.

Pound sterling minggu lalu terlihat melemah ke level 1.2892 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3216 dan kemudian 1.3285, sedangkan support pada 1.2824 dan 1.2769. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir menguat ke level 109.75.  Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 110.30 dan 110.69, serta support pada 108.31 serta level 107.64. Sementara itu, Aussie dollar terpantau melemah ke level 0.6673. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.6778 dan 0.6934, sementara support level di 0.6662 dan 0.6527.

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat dengan pasar berupaya meredakan kekhawatiran atas wabah virus corona dengan bargain hunting. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir menguat ke level 23,828. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 23995 dan 24115, sementara support pada level 23241 dan lalu 22775. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 27,404. Minggu ini akan berada antara level resistance di 27978 dan 28492, sementara support di 26642 dan 26145.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau menguat namun fluktuatif, sempat cetak rekor lalu tergerus, digoyang antara data ekonomi AS yang solid dan ketakutan atas wabah coronavirus. Indeks Dow Jones secara mingguan menguat ke level 29,102.51, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 29408 dan 29500, sementara support di level 28697 dan 28169. Index S&P 500 minggu lalu menguat ke level 3,327.71, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 3348 dan 3380, sementara support pada level 3212 dan 3191.

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau terkoreksi dan fluktuatif, merosot lalu menanjak, sejalan dengan naik turunnya permintaan safe haven, terakhir didorong lagi oleh kekhawatiran atas pelambatan ekonomi karena epidemi virus corona, sehingga harga emas spot terkoreksi 0,45% ke level $1,570.10 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1590 dan berikut $1598, serta support pada $1547 dan $1536.

Pasar investasi nampaknya masih akan terus bergejolak. Adanya isyu pelambatan ekonomi global, tren bank sentral yang mungkin akan memangkas suku bunga, serta masalah epidemi wabah virus, menimbulkan harga yang volatile untuk sejumlah pilihan investasi, serta tentunya koreksi di sana-sini.  Gejolak pasar bisa berbentuk volatilitas yang tinggi pada satu periode, dapat juga berupa gelombang naik turun dalam irama yang diwarnai dengan ketidakpastian di periode waktu yang lainnya.

Memang demikian situasi dan kondisi pasar. Untuk ambil keuntungan terhadap pasarnya, nampaknya, kitalah yang harus menambahkan pengetahuan dan keahlian (skill) dalam berinvestasi. Bagaimanapun, tidak ada salahnya sama sekali seseorang untuk menambah pengetahuan dan skill. Itu suatu bentuk investasi tersendiri juga. Untuk itu, Anda dapat belajar bersama vibiznews.com. Terimakasih bagi Anda yang telah tetap bersama dengan kami, partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here