(Vibiznews-Commodity) Harga emas naik sedikit pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Senin kemarin. Pergerakan naik harga emas memiliki minggu yang baik pada minggu lalu, dengan menstabilkan pasar dan sekarang terus mempertahankan tren naik pada grafik batang harian. Pergerakan naik metal “safe-haven” belakangan ini terbukti tangguh, di hadapan rally dari pasar saham global.
Emas berjangka bulan Februari terakhir naik $2.60 per ons pada $1,576.99. Sementara harga emas Antam mengalami kenaikan Rp3.000 per gram pada Rp 775.000.
Saham Asia dan Eropa kebanyakan melemah semalam dengan trader dan investor telah meletakkan merebaknya wabah virus corona kembali sebagai penggerak pasar. Tidak ada konsensus akan dampak akhir dari virus corona terhadap ekonomi global, namun kekuatiran belum mereda. Indeks saham AS mengarah stabil ke melemah pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Sikap para trader dan investor tidak panic dan ingin menjual asset beresiko mereka, namun tidak ingin melangkah untuk melakukan pembelian yang baru.
Wabah virus corona terus menyebar dengan lebih dari 900 dilaporkan mati di Cina yang melampaui wabah SARS yang terjadi lebih dari 15 tahun yang lalu. World Health Organization berkata tingkat penyebaran virus corona bisa menjadi semakin cepat. Laporan-laporan juga mengatakan beberapa manufaktur di Cina, khususnya pembuat mobil, harus menghentikan pabrik mereka yang disebabkan kurangnya material produksi. Sebagian analis mengatakan bahwa wabah virus corona di Cina akan memberikan dampak yang negatif terhadap ekonomi domestik lebih daripada perang dagang dengan AS.
Hal kunci diluar pasar metal berharga adalah Indeks dolar AS yang sedikit melemah semalam setelah menyentuh ketinggian empat bulan pada awalnya.
Secara tehnikal, obyektif kenaikan harga emas adalah menembus “resistance” yang solid di $1,600.00 setelah terlebih dahulu berhasil melewati $1,580.20 dan kemudian $1,585.00. Sedangkan obyektif penurunan harga emas adalah menembus “support” yang solid di $1,550.00 setelah terlebih dahulu berhasil melewati $1,571.50 dan kemudian $1,563.50.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido