(Vibiznews-Commodity) Harga minyak turun pada perdagangan sesi Amerika Serikat hari Rabu kemarin, dengan minyak WTI sekarang diperdagangkan di kerendahan $48.40, turun -2.54% dari ketinggian $50.43, dengan kekuatiran akan penyebaran Covid – 19 diluar Cina membuat malapetaka atas sentimen permintaan minyak, meskipun ada sedikit kelegaan dari kenaikan mingguan dari persediaan minyak mentah AS yang lebih kecil daripada yang diperkirakan.
Sebelumnya, Energy Information Administration (EIA) menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik sebanyak 500.000 barel untuk minggu yang berakhir pada tanggal 21 Februari. Angka ini adalah dibawah dari kenaikan yang diperkirakan sebanyak 2,8 juta barel. Namun, pasar tidak bereaksi terhadap data yang keluar dari EIA karena mempertimbangkan betapa buruknya penyebaran dari virus corona ini telah berkembang. Resiko di pasar energy tetap besar dengan restriksi terhadap travel bisa melemahkan permintaan dari Cina lebih jauh lagi.
Apa yang diharapkan oleh pasar sekarang adalah memandang kepada respon OPEC+. Diperlukan respon yang lebih agresif dari OPEC+ pada pertemuan bulan Maret untuk bisa memberikan pergerakan naik harga minyak mentah yang berkelanjutan. Sejauh ini Rusia enggan untuk berpartisipasi dalam pengurangan produksi minyak lebih dalam yang membangkitkan ketakutan akan pecahnya koalisi OPEC+.
Penurunan lebih lanjut dari harga minyak akan berhadapan dengan “support” terdekat di $47.86 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $47.03 dan kemudian $45.00. Sedangkan kenaikan harga minyak akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $49.99 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $51.30 dan kemudian $53.43.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
