(Vibiznews – IDX Stocks) – IHSG di akhir pekan ini ditutup anjlok 1.50% atau 82.99 poin ke level 5452.70 demikian juga dengan indeks LQ45, turun tajam sebanyak 13.22 poin atau 1.48% ke level 879.53. Dan dalam satu minggu telah melemah sebesar 7.30 persen.
Dari catatan perdagangan terlihat hanya ada 90 saham yang harganya mampu bertahan di zona hijau, lebih banyak turun yaitu sebanyak 330 saham dan yang harganya stagnan ada 104 saham. Jumlah saham yang diperjual belikan ada sebanyak 8.55 miliar lembar saham dengan nilai Rp. 9.26 triliun.
Semua sektor masih berada di zona merah saat penutupan bursa, tidak mampu mendukung IHSG, penurunan tertajam dipimpin oleh sektor aneka industri yang anjlok 5.85% disusul sektor agribisnis 4.21% dan sektor consumer 3.17 persen.
Bursa Asia ditutup masih dalam kondisi remuk redam, indeks Nikkei 225 mengalami penurunan terburuk, anjlok 805.20 poin atau 3.67% ke level 21143 dan telah turun sebanyak 8.52% selama 3 bulan terakhir. Demikian juga dengan indeks Hang Seng, anjlok tajam sebanyak 648.70 poin atau 2.42% ke level 26129.90 dan telah turun sebanyak 1.75% selama tiga bulan terakhir. Indeks Shanghai SSEC juga mengalami penurunannya yang tajam, sebanyak 111.03 poin atau 3.71% ke level 2880.30 dan telah turun sebanyak 1.06% selama tiga bulan terakhir.
Harga emas sedikit memudar di sore hari ini, di pasar spot berada di USD 1635.52 per ons troi, turun 0.58% dari harga penutupannya kemarin sore. Pergerakan harga emas masih dipengaruhi oleh kekhawatiran wabah virus corona yang cepat menyebar sehingga menggagalkan pertumbuhan ekonomi global. Harga saham global menuju minggu terburuk sejak krisis keuangan dunia pada tahun 2008 ketika investor bersiap untuk menghadapi virus yang menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.
Rupiah kembali mengalami pelemahan dan menurut Bank Indonesia, rupiah mengalami depresiasi sebesar 1.08% ytd dari awal tahun 2020 hingga hari Kamis, tgl 27 Feb 2020. Meski mengalami penurunan, Gubernur BI Perry Warjiwo menyebut bahwa penurunan rupiah masih lebih baik dibandingkan negara-negara lain seperti won Korea yang mengalami depresiasi sebesar 5.07%, baht Thailand 6.42% dan dolar Singapura 3.6 persen.
Selasti Panjaitan/Vibiznews
Editor : Asido Situmorang