(Vibiznews-Commodity) Harga emas membukukan keuntungan pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Kamis kemarin, dengan para “bargain hunter” masuk membeli emas pada harga yang dibawah minggu ini. Para trader dan investor juga kelihatannya sekali lagi melakukan pembelian “safe-haven” ditengah ketakutan akan virus corona. Emas berjangka sempat diperdagangkan naik $12.60 pada $1,655.80 sebelum kemudian turun ke $1,645.10 selama perdagangan sesi Asia hari Jumat pagi, karena formasi candlestick yang “bearish” dan kondisi RSI yang sudah “overbought”. Sementara harga emas Antam meningkat Rp 5.000,- menjadi Rp 813.000,- per gram.
Namun penurunan pada perdagangan sesi Asia ini kemungkinan hanya akan bertahan sebentar karena ada berita yang dilaporkan oleh Reuters bahwa 29 tentara Turki telah dibunuh di dalam serangan pasukan pemerintah Suriah ke Idlib. Pasukan Turki menderita banyak korban jiwa di dalam serangan udara pemerintah Suriah yang bisa mengubah arah perang Suriah secara dramatis.
Pasar saham global turun semalam dengan wabah virus corona terus melanjutkan penyebarannya dan ketakutan para trader dan investor terus meningkat. Wabah ini akan mempengaruhi pertumbuhan global secara signifikan paling sedikit pada kuartal pertama 2020, dan bahkan bisa lebih dari itu. Para prognosa mencoba mengukur dampak akhir dari penyakit ini terhadap ekonoi dunia namun tidak ada satupun yang bisa memiliki petunjuk. Ketidakpastian ini akan terus berlanjut paling tidak untuk jangka pendek.
Secara tehnikal, obyektif kenaikan harga emas selanjutnya adalah menembus “resistance” yang solid di $1,691.00 setelah terlebih dahulu berhasil melewati $1,666.70 dan kemudian $1,675.00. Sedangkan obyektif penurunan harga emas adalah menembus “support” yang solid di $1,600.00 setelah terlebih dahulu berhasil melewati $1,640,20 dan kemudian $1,626.60.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido