(Vibiznews-Commodity) Harga minyak pada hari Kamis kemarin tetap mengalami penurunan dan harga berjangka ada di dalam penurunan hari kelima berturut-turut ke level terendah di dalam lebih dari satu tahun. Virus corona telah bereskalasi pada minggu ini dan dengan penyebaran virus menyentuh semua sudut dunia, memompa kepanikan kedalam keuangan global dan pasar komoditi. Pada saat itu, minyak West Texas Intermediate sempat diperdagangkan di $45.91 turun -4.84%.
Penurunan WTI tetap mendominasi perdagangan di sesi Asia pagi hari Jumat sekalipun harga emas mengalami sedikit kenaikan mendekati $46.40. Emas hitam jatuh ke level terendah sejak awal bulan Januari 2019 ditengah ketakutan bahwa virus corona akan membebani permintaan energi global. Namun, eskalasi ketegangan antara Turki dengan Suriah dan Arab Saudi yang mendorong untuk pemangkasan produksi lebih banyak lagi, kemungkinan membuat gerakan naik kembali.
Ada berita yang dilaporkan oleh Reuters bahwa 29 tentara Turki telah dibunuh di dalam serangan pasukan pemerintah Suriah ke Idlib. Pasukan Turki menderita banyak korban jiwa di dalam serangan udara pemerintah Suriah yang bisa mengubah arah perang Suriah secara dramatis.
Virus corona telah menjadi kunci pandemik yang membebani sentimen trading global belakangan ini. Naiknya kasus-kasus di Korea Selatan dan Itali adalah pemicu awal. Sementara itu yang dimasukkan ke dalam daftar selanjutnya adalah Amerika Serikat, yang mendorong sentimen “risk-off” setelahnya.
Baru-baru ini, Bank of America/Meryll Lynch merevisi perkiraan pertumbuhan global menjadi 2.8% untuk tahun 2020, yang terlemah sejak tahun 2009.
“Support” terdekat menunggu di $45.77 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $44.45 an kemudian $41.98. Sedangkan kenaikannya menghadapi “resistance” terdekat di $47.89 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $49.39 dan kemudian $51.86.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
