Rekomendasi Harga Emas 2-6 Maret 2020: Mengapa Minggu Lalu Turun? Bagaimana Minggu Ini?

1634

(Vibiznews-Commodity) Sepanjang perdagangan minggu lalu, para trader dan investor tetap bingung bukan hanya atas panjangnya aksi jual, melainkan lebih bingung lagi karena aksi jual utama terjadi di emas yang di dalam kelas assses secara tradisional memiliki korelasi yang negatif dengan saham. Dengan begitu banyaknya aksi jual di pasar saham global, banyak orang bingung kenapa emas tidak menemukan dukungan dan bukan hanya ikut-ikutan dijual bersama assets yang beresiko, namun juga mengalami tarikan turun yang kejam pada saat dimana kebanyakan orang percaya para investor akan berkumpul ke emas yang aman.

Emas berjangka bulan April saat ini pada perdagangan sesi Asia diperdagangkan disekitar $1,597.40 per ons. Sementara harga emas Antam berada di Rp 806.000 per gram.

Ada pepatah tua di pasar perdagangan yang mengatakan bahwa ketika keadaan menjadi benar-benar mencekam dan ketakutan sangat tinggi, kita tidak lagi menjual apa yang ingin kita jual, kita akan menjual apa saja yang bisa kita jual. Pada saat pasar sedang ada di dalam kekacauan, orang biasanya menjual bahkan emas sekalipun untuk mendapatkan likuiditas – uang kas untuk menutupi margin.  Itulah sebagian dari alasan mengapa emas yang “safe-haven” mengalami tekanan harga turun yang besar pada minggu lalu.

Juga perlu diingat, bahwa harga emas kebanyakan digerakkan oleh permintaan konsumen. Sementara Cina adalah konsumen emas terdepan, dan dampak negatif dari wabah virus corona atas ekonomi Cina sudah pasti akan menciutkan daya beli penduduk Cina untuk membeli emas.

Selain itu, posisi emas sudah terlalu banyak dipegang oleh para pembeli, yang mengakibatkan aksi jual besar-besaran. Posisi beli sudah sangat banyak sehingga sepertinya sudah tidakan. Posisi beli sudah sangat banyak sehingga sepertinya sudah tidak ada yang tertinggal untuk dibeli lagi

Minggu ini, posisi beli yang berlebihan ini akan berkurang dan emas akan diperdagangkan lagi di level kunci $1,600.

Secara basis yang lebih panjang¸outlook untuk emas tetap sangat positip dengan pasar memperkirakan akan mulai melihat siklus pelonggaran utama yang baru oleh bank sentral-bank sentral utama dunia sementara mereka berespon terhadap kejatuhan karena virus corona.

Virus ini berpotensi mendorong bank-bank sentral utama dunia untuk bertindak lebih agresif sehingga kita bisa akan melihat pemangkasan tingkat bunga yang lebih dalam. Emas akan menarik ditengah tingkat bunga riil yang rendah.

CME FedWatch Tool saat ini menunjukkan kemungkinan 52.8% the Fed akan menurunkan tingkat bunganya sebesar 25 basis poin pada tanggal 18 Maret dan 47.2% sebesar 50 basis poin.

Partisipan di survey emas mingguan Kitco belum menyerah dengan kejatuhan yang tajam dari harga emas pada hari Jumat minggu lalu.

Main Street tetap “bullish” secara solid dan sementara itu Wall Street agak bercampur dengan jumlah terbesar tetap memperkirakan harga emas akan rebound pada minggu ini.

Dari 15 profesional pasar yang mengambil bagian di survey Wall Street sebanyak 7 atau 47% memandang emas akan naik minggu ini. Sementara 5 atau 33% melihat akan turun sedangkan sisanya 3 atau 20% melihat netral.

Dari 1.619 pemberi suara di polling online Main Street, 1.079 atau 67% memandang emas akan naik minggu ini sedangkan 303 atau 19% memandang akan turun sementara 237 atau 15% netral.

Secara tehnikal, level $1,590 adalah level kritikal. “Support” terdekat menunggu di $1,576 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,544 dan kemudian $1,510. “Resistance” terdekat berada pada $1,631 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,683 dan kemudian $1,717.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here