(Vibiznews-Commodity) Jumlah kapal yang berfungsi sebagai “storage” yang mengapung untuk minyak dan gas alam cair meningkat dengan coronavirus telah mengurangi minat terhadap energy secara global.
Sebanyak 79 kapal menyimpan minyak mentah dan kondensatnya di laut pada hari Selasa kemarin lusa, menurut perusahaan pengatur kapal Kpler, naik dari 64 pada tahun lalu.
Para trader sering memuat kapal-kapal dengan minyak mentah pada saat harga rendah dan menyimpannya sampai harga telah naik tinggi pada masa yang akan datang.
Namun kelebihan kapal yang menyimpan minyak di laut yang terjadi sekarang, disebabkan karena jatuhnya permintaan akan minyak mentah, bukan karena pesanan yang meningkat.
Meningkatnya volume minyak di lautan bisa jadi akan menambah tekanan turun terhadap harga minyak. Brent saat ini diperdagangkan di $51.50, merupakan kerugian 27.7% dari ketinggian $71.28 yang terdaftar pada tanggal 8 Januari. Sementara minyak WTI juga menderita kejatuhan yang serupa dalam dua bulan terakhir ini dan sekarang diperdagangkan disekitar $47.50.
Secara tehnikal dari MACD, pergerakan harga minyak saat ini masih cenderung “bullish” dengan “resistance” terdekat berada di $48.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $49.15 dan kemudian $50.45. Sedangkan apabila berbalik turun, maka akan berhadapan dengan “support” terdekat di $46.40 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke $45.73 dan kemudian $ 44.71.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
