(Vibiznews – Commodity) Harga minyak sawit pada penutupan hari Selasa naik karena kenaikan harga minyak mentah dan juga mengikuti kenaikan dari minyak kedelai.
Harga minyak sawit Juni di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 62 ringgit atau 2.71% menjadi 2,351 ringgit ($530.94) per ton.
Harga minyak sawit naik 4% setelah penutupan dari perkebunan sawit terbesar Malaysia di Sabah dan juga pabrik minyak sawitnya sampai tanggal 31 Maret untuk mencegah penyebaran virus corona. Penutupan perkebunan di Sabah mengakibatkan produksi minyak sawit berkurang.
Harga minyak mentah hari Selasa juga mengalami kenaikan 5% sehingga permintaan biodiesel akan kembali meningkat yang akan meningkatkan harga minyak sawit kembali.
Harga minyak kedelai di Dalian naik 1.55% dan harga minyak sawit juga naik 4.14%. Harga minyak kedelai juga naik 0.99% di CBOT. Kenaikan harga minyak kedelai akan membuat konsumen beralih ke minyak nabati yang lebih murah sehingga membuat permintaan minyak sawit meningkat.
Diharapkan kenaikan harga minyak sawit tidak hanya sesaat saja karena analis-analis memperkirakan harga minyak sawit akan terus turun sampai pertengahan 2020 karena beberapa negara sudah melakukan lockdown untuk memutus penyebaran wabah virus corona.
Meluasnya lockdown membuat lebih dari sepuluh ribu kantin dan restoran yang menggunakan minyak nabati ditutup di negara importir terbesar seperti India, China dan Uni Eropa, menurut MPOB (The Malaysian Palm Oil Board).
Permintaan minyak sawit di Cina dan untuk biodiesel di Uni Eropa berkurang karena adanya lockdown, akibatnya ekspor Malaysia pada bulan Februari turun 10% dari bulan sebelumnya dan diperkirakan di bulan Maret akan turun 20%.
Menurut the Malaysian Biodiesel Association ekspor biodiesel akan turun menjadi 500,000 ton tahun ini, turun dari 609.777 ton di 2019. Ekspor biodiesel Malaysia di bulan Februari juga turun 50% menjadi 21,790 ton dari tahun lalu pada bulan yang sama.
Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido