(Vibiznews-Commodity) Harga emas diperdagangkan naik tajam pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Selasa kemarin, dengan emas berjangka Comex bulan April menjulang ke ketinggian $1,698.00 sebelum turun lagi dan sekarang diperdagangkan disekitar $1,600.00.
Pada hari Selasa pagi perdagangan emas telah menjadi liar ditengah laporan yang belum dapat dikonfirmasi bahwa referensi harga emas spot London telah menjadi tidak dapat dipercaya atau telah ditarik karena penggerak pasar Inggris ditutup yang disebabkan oleh wabah Covid-19 dan pemerintah Inggris memerintahkan negaranya untuk di “lockdown”.
Para trader emas yang besar dan para pedagang emas komersial di Eropa yang normalnya membuat keputusan trading berdasarkan harga emas spot London, pada bergegas membeli emas berjangka Comex ketika mereka tidak bisa masuk ke London yang mereka rasa harga emasnya akurat. Terlebih penting lagi, tidak ada konfirmasi mengenai hal ini selagi para trader mencoba menjernihkan kebingungannya. Emas berjangka bulan April terakhir sempat naik $101.00 per ons pada $1,668.70.
Pasar saham global naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham berjangka AS mengarah kepada kenaikan tajam ke batas atas pembukaan ketika sesi perdagangan elektronik New York dimulai. Nampaknya pasar saham dunia lebih bersikap “bullish” terhadap pergerakan dari Federal Reserve dengan stimulus moneternya yang seperti bom atom dibandingkan dengan pasar Amerika Serikat.
Secara tehnikal, obyektif kenaikan selanjutnya harga emas adalah menembus “resistance” yang solid di $1,704.30 setelah harus terlebih dahulu melewati $1,698.00. Sedangkan obyektif penurunan harga emas adalah menembus “support” yang solid di $1,560.50 setelah terlebih dahulu harus berhasil melewati $1,650.00 dan kemudian $1,645.00.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
