Weekly Market Mover Soft Commodities : Coffee – Cocoa – Sugar

628

(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan pasar hari Jumat di minggu terakhir di bulan Maret harga soft commodities mixed.

Masalah pengiriman dan ketersediaan pasokan menjadi penggerak dari harga soft commodities pada minggu ini karena pelabuhan di Brazil ditutup dan transportasi sulit untuk mencegah penyebaran dari pandemic virus corona mempengaruhi harga gula dan kopi Arabika.

Permintaan berkurang untuk soft commodities karena tutupnya restoran, kafe dan bar di AS, Eropa dan Asia akibat pencegahan penyebaran virus corona.

Harga kopi turun tajam ke terendah satu minggu pada penutupan hari Jumat karena perkiraan persediaan naik dan melemahnya real Brazil.

Harga kakao di New York naik karena turunnya indeks dolar ke terendah  1 ½ minggu sedangkan  harga kakao di London turun .

Harga gula mixed di London harga gula naik ke tertinggi dua minggu karena terbatasnya pasokan di India, sedangkan harga gula di New York turun karena melemahnya real Brazil.

Adapun beberapa faktor penggerak pasar pada minggu ini adalah sebagai berikut:

Harga kopi Arabika Mei di ICE New York ditutup turun $8.80 (7.06%) menjadi $115.85 dan harga kopi Robusta di London turun 2.58%.

Faktor pengerak Pasar Kopi:

  • Produksi kopi dunia (Okt-Sep) tahun 2019/20 akan turun 0.8% dari tahun lalu menjadi 168.86 juta kantong menurut ICO
  • Konsumsi kopi global naik 0.7% dari tahun lalu menjadi 169.3371 juta kantong menurut ICO
  • Pasar kopi dunia di 2019/20 akan deficit sebesar 476.000 juta kantong dari surplus 2.124 juta kantong di 2018/19 menurut ICO
  • Ekspor kopi Brazil di 2019 sebesar 36.2 juta kantong.
  • Ekspor kopi Robusta turun 3.9% dari tahun lalu menjadi 469,000 MT menurut Vietnam General Statistics Office

Harga gula Mei di ICE New York turun 23 sen (2.03%) menjadi $11.10 dan harga gula putih di ICE London naik 0.09%.

Faktor Penggerak Pasar Gula :

  • Produksi gula dunia di 2019/20 (Apr/Mar) akan turun 4.8% dari tahun lalu menjadi 166.7 MMT setelah naik 0.6% dari tahun lalu mencapai rekor 185.2 MMT di 2018/19 menurut ISO
  • Pasar gula dunia di 2019/20 akan deficit 9.4 MMT, deficit terbesar dalam 11 tahun dari surplus 1.7 MMT di 2018/19 menurut ISO.
  • Produksi gula di Brazil, negara produsen gula terbesar di dunia di tahun 2019/20 diperkirakan akan naik 17.4% dari tahun lalu menjadi 34.1 MMT setelah produksi di 2018/19 (Apr-Mar) turun 17.2% dari tahun lalu ke 11 tahun terendah di 31.4 MMT menurut Conab
  • Produksi gula di India negara produsen gula terbesar ke dua di dunia, di 2019/20 diperkirakan akan turun 15% dari tahun lalu ke terendah 3 tahun menjadi 28 MT karena kekeringan dan penundaan musim monsoon menurut India’s National Federation of Cooperative Sugar Factories Ltd.

Harga kakao Mei di ICE New York naik $2 (0.09%) menjadi $2,257 per ton dan harga kakao Mei di ICE London turun 1.33%.

Faktor penggerak pasar Kakao

  • Produksi kakao di 2019/20 (Okt -Sept) naik 1.7% dari tahun lalu menjadi 4.824 MMT menurut ICCO
  • Produksi kakao bubuk global naik 1.2% dari tahun lalu mencapai rekor 4.861 MMT menurut ICCO
  • Pasar kakao dunia di 2019/20 defisit sebesar 85,000 MT lebih kecil dari deficit pada 2018/19 sebesar 107,000 MT.
  • Ratio persediaan kakao dibanding bubuk kakao di 2019/20 menjadi 36 tahun terendah di 31.5% dari  6% di 2018/2019
  • Produksi kakao di Ivory Coast di 2019/20 (panen utama di Okt – Mar, panen pertengahan di Mei -Agustus) diperkirakan naik 1.2% dari tahun lalu menjadi 2.18 MMT menurut ICCO
  • Produksi Ghana di 2019/20 ( panen utama di Sept- Mar dan panen pertengahan di Mei – Agust) diperkirakan naik 2.3% dari tahun lalu menjadi 850,000 MMT menurut ICCO

Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group

Editor : Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here