(Vibiznews-Commodity) Harga minyak WTI yang menjadi “benchmark” Amerika untuk minyak mentah ringan, sempat jatuh ke kerendahan selama 17 tahun di $19.90 per barel, sebelum akhirnya memperoleh kembali daya tariknya dan naik ke $22.27 dalam perdagangan sesi Asia pagi ini.
Harga minyak WTI terus melemah selama empat sesi berturut-turut pada saat memulai minggu yang baru, setelah gagal menembus “resistance” di $28.00 pada pertengahan bulan Maret. Harga minyak mentah tetap berada dibawah tekanan turun yang berat ditengah tidak berhentinya keprihatinan terhadap permintaan akan komoditi minyak yang disebabkan oleh dampak negatif coronavirus atas pertumbuhan global, sementara perang harga antara Rusia dan Arab Saudi terus memukul harga minyak dari sisi “supply”.
Sentimen yang suram dari industry minyak di Amerika Serikat terefleksi dari perusahaan pengilang minyak Baker Hughes yang melaporkan penghitungan kilang minyak Amerika Serikat yang turun sebanyak 40 selama minggu lalu, menjadikan total aktif kilang minyak tinggal 624.
Tekanan turun terhadap harga minyak WTI semakin bertambah dengan adanya kemungkinan Arab Saudi menjalankan rencananya untuk meningkatkan ekspor minyak lebih dari 12 miliar barel per hari secepatnya pada April bulan depan. Potensi kelegaan terhadap skenario harga yang rendah ini bisa datang dari intervensi Amerika Serikat yang diharapkan akan bisa membuat tercapainya kesepakatan antara Amerika Serikat, Rusia, Arab Saudi dan beberapa negara lainnya. Dalam waktu dekat, Presiden Amerika Serikat Donald Trump diharapkan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, dengan krisis minyak menjadi agenda paling atas.
Dari sisi tehnikal, penurunan kembali dari harga minyak mentah WTI ini akan berhadapan dengan “support” terdekat di $20.95 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $20.13 dan kemudian $19.95. Sedangkan kenaikannya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $23.06 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut $24.53 dan kemudian $25.20.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido