(Vibiznews-Commodity) Harga minyak mengalami tekanan jual yang kuat setelah perkembangan yang positip pada akhir minggu lalu karena berita bahwa pertemuan darurat OPEC+ ditunda ke hari Kamis untuk memberikan waktu lebih banyak dalam bernegosiasi.
Harga minyak WTI tergerus lebih dari 10% dari level yang dicapai pada penutupan hari Jumat minggu lalu dan menyentuh kerendahan harian di $25.27, pada awal perdagangan sesi Asia pada hari kemarin namun berhasil pulih kembali dan merebut kembali kerugian yang terhilang. Pada saat ini minyak WTI diperdagangkan disekitar $29.00, melanjutkan kenaikannya.
Seorang negosiator minyak top Rusia, melaporkan pada Reuters pada hari Senin kemarin bahwa Arab Saudi dan Rusia sudah dekat kepada kesepakatan mengenai pengurangan produksi minyak dan hal ini membantu minyak mentah melanjutkan “rebound” nya. Seluruh pasar mengerti bahwa kesepakatan ini penting dan akan membawa banyak stabilitas yang diperlukan pasar.
Menteri minyak Irak berkata bahwa dia optimis akan tercapai kesepakatan mengenai pemangkasan “supply” yang baru setelah pembicaraan bersama-sama dengan rekan-rekannya sepanjang minggu yang telah berlalu.
Kenaikan selanjutnya dari harga minyak akan mendapatkan tantangan di resistance terdekat di $32.37 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke $34.16 dan kemudian $37.65. Sementara penurunan harga minyak akan berhadapan dengan “support” terdekat di $27.09 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $23.60 dan kemudian $21.82.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
