(Vibiznews-Commodity) Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) pagi ini di perdagangan sesi Asia berwarna hijau. Emas hitam diperdagangkan di $28.95 pada saat ini, menunjukkan kenaikan 4% pada hari ini.
Meskipun demikian, outlook jangka pendek yang segera akan terjadi masih tetap netral dengan grafik 4 jam an menunjukkan harga minyak WTI masih terperangkap di “bull flag”, yang merupakan pola kenaikan yang berkelanjutan. Apabila pergerakan naik harga minyak berhasil menembus perangkap “bull flag” maka biasanya akan terjadi kelanjutan pergerakan “bullish” berikutnya.
Minyak mentah memulai minggu dengan harga berada di posisi di bawah dengan minyak WTI menghapus 8.75% kenaikan sebelumnya dan ditutup di $26.28. Namun dengan para investor mencoba menganalisa apakah pertemuan darurat dari OPEC+ pada hari Kamis akan membawa kepada pemangkasan produksi minya, WTI mengkoreksi kerugiannya pada hari Senin. WTI mengalami kenaikan 2.7% ke $27 dan pagi ini melanjutkan lagi kenaikannya ke $28.95.
Para produksi minyak di Amerika Serikat diperkirakan akan memangkas produksi minyaknya sekitar 2 juta barel per hari, sebagaimana yang dilaporkan oleh Departemen Energi AS.
Sebelumnya, Reuters melaporkan pemangkasan output oleh produser OPEC dan Non-OPEC (OPEC+) pada hari Kamis akan bersyarat dengan partisipasi dari produser lainnya seperti Amerika Serikat, Kanada dan Brazil. Sementara, menteri energi Rusia Novak berkata bahwa dia akan berbicara dengan otoritas di Duma untuk mendiskusikan situasi di pasar minyak.
Dipihak lain, Sekretaris Energi AS Dan Brouillette mengkonfirmasi bahwa dia akan berpartisipasi di dalam pertemuan G20 secara virtual pada hari Jumat yang akan datang untuk membicarakan bagaimana menstabilkan pasar minyak global.
Kenaikan lebih lanjut akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $29.59 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $31.38 dan kemudian $32.62. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $26.57 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $25.33 dan kemudian $23.54.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
