Harapan Melambatnya Covid-19 dan Program Stimulus Masif — Market Outlook by Alfred Pakasi, 13-17 April 2020

1111

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan harapan investor atas indikasi melambatnya pertambahan wabah Covid-19 di dunia dan sambutan positif paket stimulus masif yang diluncurkan di berbagai negara. Untuk korban virus, berita resmi terakhirnya, sudah sekitar 1.7 juta orang terinfeksi di dunia dan lebih dari 102 ribu orang meninggal, dan menyebar ke 210 negara dan teritori. Pasar saham dunia umumnya mulai menguat, sementara IHSG sudah menguat 3 minggu berturut-turut. Investor global nampaknya kembali ke bursa saham yang sudah oversold dan menjaga aset safe haven-nya.

Minggu berikutnya, isyu antara pelambatan pandemi Covid-19, bargain hunting, dan program stimulus akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Market Review and Outlook 13-17 April 2020.

Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau menguat kembali di minggu ketiganya, searah bursa regional, di tengah harapan melambatnya pandemic Covid-19 dan masuknya dana-dana asing oleh program stimulus dalam negeri. Sementara itu, bursa kawasan Asia umumnya juga menguat. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 2.59% ke level 4,649.079. Membukukan kenaikan 15.02% dalam 3 minggu terakhir. Untuk minggu berikutnya (13-17 April 2020), IHSG kemungkinan akan lebih konsolidatif walau masih berpeluang melanjutkan kekuatannya. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di 4975 dan kemudian 5364, sedangkan support level di posisi 4317 dan kemudian 3911.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu terpantau rebound tajam oleh masuknya kembali dana-dana asing dan keyakinan BI bahwa rupiah masih under value, sementara dollar global cenderung terkoreksi, sehingga rupiah secara mingguannya menguat tajam 3.68% ke level Rp 15,820. Rupiah kembali lagi tercatat sebagai mata uang terkuat di kawasan Asia terhadap USD di akhir minggu. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan turun, atau bias positif bagi rupiah dalam pasar yang masih fluktuatif, dalam range antara resistance di level Rp16,575 dan Rp16,640, sementara support di level Rp15.287 dan Rp14,940.

Dalam rangka mitigasi dampak penyebaran COVID-19, pada sehari sebelum libur Jumat Agung, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan beberapa hal terkait perkembangan terkini perekonomian dan kebijakan yang ditempuh BI:

  • Nilai tukar Rupiah bergerak stabil dan cenderung menguat ke arah Rp15.000 di akhir tahun. Ini disebabkan, antara lain:
    • nilai rupiah yang masih undervalue;
    • keyakinan pasar terhadap langkah-langkah kebijakan dari Pemerintah, BI, OJK dan LPS, baik dari sisi fiskal, moneter maupun kredit
    • Volatility Index (VIX) yang membaik.
  • Cadangan devisa diprakirakan akan meningkat menjadi sekitar USD125 miliar, dikarenakan suksesnya penerbitan global bond senilai USD 4,3 miliar oleh Pemerintah.
  • Kerja sama repurchase agreement line (repo line) dengan New York Federal Reserve senilai USD60 miliar telah siap untuk sewaktu-waktu digunakan.
  • Perkembangan harga-harga di pasar terkendali dan rendah, sesuai pemantauan harga pada minggu kedua April 2020.

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara umum melemah dengan berkurangnya permintaan aset safe haven setelah the Fed gelontorkan program pinjaman USD2.3 Triliun dan melambatnya pertambahan korban virus corona di dunia, dimana indeks dolar AS secara mingguan berakhir melemah ke 99.52. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau menguat ke 1.0936. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1148 dan kemudian 1.1238, sementara support pada 1.0768 dan 1.0637.

Pound sterling minggu lalu terlihat menguat ke level 1.2454 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.2486 dan kemudian 1.2978, sedangkan support pada 1.2164 dan 1.1775. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir stabil ke sekitar level 108.44.  Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 109.39 dan 111.72, serta support pada 106.91 serta level 105.14. Sementara itu, Aussie dollar terpantau menguat tajam ke level 0.6348. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.6540 dan 0.6686, sementara support level di 0.5979 dan 0.5701.

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat di tengah harapan melambatnya perkembangan wabah virus corona dan prospek naiknya harga minyak bumi. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir menguat ke level 19,498. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 19564 dan 20347, sementara support pada level 17197 dan 16358. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 24,300. Minggu ini akan berada antara level resistance di 24658 dan 26805, sementara support di 22756 dan 21139.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau menguat tajam sekitar 12% dalam gain mingguan tertinggi sejak tahun 1974 dengan the Fed gelontorkan program pinjaman UKM sebesar USD2.3 Triliun dan banyaknya saham yang sudah oversold. Indeks Dow Jones secara mingguan menguat ke level 23,719.37, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 25020 dan 27102, sementara support di level 20784 dan 19649. Index S&P 500 minggu lalu menguat ke level 2,789.82, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2882 dan 3137, sementara support pada level 2447 dan 2344.

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau menguat terutama oleh paket stimulus massif dari the Fed yang dapat memicu inflasi ke depannya, sehingga harga emas spot menguat ke level $1,689.90 per troy ons. Untuk sepekan ke epan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1703 dan berikut $1755, serta support pada $1641 dan $1597.

Fluktuasi pasar investasi di tahun ini kelihatannya terus saja bergejolak (volatile), bahkan termasuk yang paling tajam. Dinamikanya tidak pernah habis. Bagi yang awam, periode seperti ini acapkali mendatangkan salah posisi dan selanjutnya kerugian. Tapi bagi trader yang professional, justru ini periode yang menarik karena berpeluang mendatangkan banyak profit. Kata kuncinya ada dua untuk memenangkan pasar investasi ini: belajar dan rajin monitor. Keduanya bisa didapat dengan seketika dari vibiznews.com. Terimakasih, semoga sukses investasi Anda bertambah-tambah, pembaca setia Vibiznews! Juga disampaikan, bagi pembaca yang merayakannya: Selamat Paskah! Stay home, stay safe.

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here