Pasar Bersemangat dengan Melambatnya Wabah Virus Corona — Market Mover by Alfred Pakasi, 15 April 2020

906

(Vibiznews – Market Mover) – Minggu lalu dimulai dengan pengharapan atas membaiknya angka-angka terkait pandemik coronavirus, yang memberikan signal mendatar, khususnya di Eropa, meskipun angka penularan yang baru dan kematian harian masih besar.

Federal Reserve AS mengambil langkah tambahan dengan menyediakan dana sampai $2.3 triliun untuk mendukung rumah tangga dan bisnis, yang diloloskan oleh Kongres. Bantuan juga ditujukan kepada kota-kota tertentu untuk membantu pemerintah setempat mengatur tekanan “cash flow”. Pengumuman stimulus tambahan ini keluar bersamaan dengan keluarnya angka klaim pengangguran mingguan yang menunjukkan lebih dari 6 juta orang Amerika mengisi permintaan benefit pengangguran dalam seminggu.

Harga emas sempat naik ke level tertinggi sejak tanggal 9 Maret di $1,742.90, sebagai akibat dari dikeluarkannya stimulus berikutnya oleh Federal Reserve AS pada hari Kamis tanggal 9 April yang lalu, sebelum akhirnya terkoreksi turun kembali ke $1,683. 36.

Di Uni Eropa, setelah dua hari diskusi yang penuh ketegangan, para menteri keuangan akhirnya sepakat atas paket stimulus senilai €540 miliar untuk memberi kelegaan via European Stability Mechanism, yang diperuntukkan mendukung anggota tertentu. Pada dasarnya ini adalah pinjaman murah melalui apa yang dinamakan dengan “coronabonds”.

Pasangan mata uang EUR//USD mengakhiri minggu lalu dengan kenaikan dengan pasar bergerak menjauh dari dolar AS.

Poundsterling/dolar AS mengalami kejutan dengan masuknya Perdana Menteri Boris Johnson ke ICU karena komplikasi Covid-19. Setelah gagal menembus ketinggian 1.24, GBP/USD pada hari terakhir minggu lalu turun ke bawah 1.23 karena sentimen pasar yang memburuk. Namun saat memulai minggu yang baru hari Senin kemarin, GBP/USD diperdagangkan naik di sekitar angka 1.2500, dengan PM Inggris Johnson telah keluar dari rumah sakit dan terus mengalami pemulihan.

Spekulasi bahwa produser OPEC dan Non-OPEC telah bersepakat untuk memangkas produksi dan Rusia akan berpartisipasi di dalam pakta minyak global menggerakkan sentimen yang positip atas harga minyak.

Emas hitam berfluktuasi liar sepanjang minggu lalu, setelah mencapai ketinggian mingguan di $28.36, turun kembali ke level terendah pada minggu lalu di $22.60, mengalami kerugian hampir 18% pada minggu yang pendek kemarin karena liburan Paskah.

Bagaimana dengan Market Mover pada Minggu Ini? 

Market Mover pada minggu ini masih didominasi oleh berita-berita mengenai perkembangan coronavirus, namun dengan sudah ada sinar di ujung terowongan. Sementara dampak dari suntikan tambahan dari the Fed ke pasar AS senilai $2,3 triliun masih akan berlanjut pada minggu ini. Selanjutnya pergerakan harga minyak paska pertemuan OPEC+ dan perdamaian Rusia dengan Arab Saudi masih akan memengaruhi pergerakan harga komoditas lainnya. Dari data makro ekonomi, data penjualan ritel dan klaim pengangguran AS akan berdampak terhadap pergerakan pasar AS.

  1. Virus Corona

Tanda-tanda wabah coronavirus sedang menuju puncaknya sudah kelihatan. Negara-negara di Eropa nampaknya sudah mulai memetik hasil dari usaha mereka dengan pemulihan dari coronavirus. Tunas sudah mulai muncul di musim semi. Jerman telah melaporkan perlambatan yang signifikan di dalam kasus baru meskipun testing terus dilakukan dengan kuat. Spanyol mengalami penurunan yang tajam dalam kasus infeksi yang baru.

Di Amerika Serikat juga sudah mulai kelihatan tanda-tanda kurva yang mendatar, indikasi penyebaran virus sudah melambat.

Presiden Perancis Emmanuel Macron telah memberikan peta rencana untuk secara bertahap membuka kembali ekonomi. Para pekerja di Spanyol mulai kembali bekerja dengan persyaratan harus memakai masker. Presiden AS Donald Trump berencana untuk membuka ekonomi dengan segera.

  1. Dampak stimulus terbaru Federal Reserve AS senilai $2,3 Triliun

Pasar memulai minggu yang baru dengan semangat. Dolar AS yang mengalami tekanan turun sebelumnya oleh karena pengumuman the Fed mengenai suntikan tambahan senilai $2,3 triliun pada minggu yang lalu, terus mengalami tekanan turun sebagai dampak dari pengumuman the Fed tersebut.

  1. Pergerakan harga minyak paska pertemuan OPEC+ dan perdamaian Rusia dengan Arab Saudi

Para trader kelihatannya tidak yakin dengan keefektifan dari kesepakatan belakangan ini antara OPEC dengan para produsen minyak lainnya – tidak termasuk Amerika Serikat – untuk memangkas produksi minyak sampai sekitar 10 juta barel per hari di bulan Mei dan Juni.

Harga minyak mentah “benchmark” Amerika, WTI, kehilangan pegangannya dan turun ke bawah $20.40 per barel setelah pada awalnya sempat naik ke area $24.50.

  1. Data makro ekonomi
    • Penjualan Ritel AS

Para konsumen sedang menjaga ketat dompetnya di dalam waktu yang tidak pasti saat ini dan belanja konsumen diperkirakan turun tajam, karenanya data penjualan ritel AS diperkirakan turun, dengan angka umum turun 8.0% dan angka inti turun 5%.

    • Klaim pengangguran AS

Klaim pengangguran AS meningkat ke lebih dari 6 juta selama dua minggu berturut-turut dan dengan perkiraan pasar yang masih suram, klaim pengangguran pada minggu ini diperkirakan masih akan tinggi, di atas 5 juta.

Pengaruh Terhadap Pergerakan Harga

  1. Virus Corona Wuhan

Dengan sudah melambatnya perkembangan coronavirus dan Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa serta Asia-Pacific mulai memikirkan dibukanya kembali sebagian dari ekonomi mereka, sentiment pasar akan membaik, keengganan terhadap resiko menurun, saham-saham akan naik dan dolar AS akan mengalami tekanan turun.

  1. Stimulus tambahan Federal Reserve AS

Dengan melemahnya dolar AS sebagai dampak dari pengumuman tambahan suntikan the Fed senilai $2,3 triliun,  pasangan matauang GBP/USD dan EUR/USD cenderung mengalami kenaikan.

  1. Pergerakan harga minyak paska pertemuan OPEC+ dan perdamaian Rusia dengan Arab Saudi

Dengan para trader kelihatannya tidak yakin dengan keefektifan dari kesepakatan, maka harga minyak ke depannya masih akan mengalami tekanan turun.

  1. Data makro ekonomi

Dengan memburuknya data penjualan ritel dan klaim pengangguran AS, maka dolar AS akan mengalami tekanan turun sehingga harga emas dapat mengalami penguatan.

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here