(Vibiznews-Commodity) Meskipun telah terjadi kesepakatan yang historik pada akhir minggu lalu untuk menahan keruntuhan selanjutnya dari pasar energi, minyak masih terbebani dengan melimpahnya persediaan minyak mentah global yang disebabkan karena penutupan-penutupan kota oleh karena Covid-19 dan perlambatan aktifitas bisnis dan tingkat pertumbuhan global. Minyak mentah sempat diperdagangkan turun -9.37% berdasarkan harga spot di $20,24 setelah sebelumnya sempat naik ke ketinggian $23.03 dan turun ke kerendahan $20.00.
Perang harga selama sebulan antara Arab Saudi dengan Rusia dan krisis wabah coronavirus telah membuat harga minyak berada pada jalan turun yang terjal yang bahkan kesepakatan dari para produser utama minyak dunia untuk memangkas produksi tidak berhasil mengangkat harga minyak.
Pasar tidak percaya bahwa kesepakatan pemangkasan produksi sekarang ini sudah memadai dan bahwa ekonomi global bisa kembali ke level pertumbuhan seperti sebelum terjadinya krisis Covid-19.
International Monetary Fund (IMF) memperkirakan suatu kontraksi ekonomi global sebesar 3% untuk tahun 2020, membuat terjadinya resesi yang lebih buruk daripada yang pernah terjadi pada krisis keuangan tahun 2008-2009. IMF berkata bahwa ekonomi AS, produsen dan konsumen terbesar energi dunia akan menciut 5.9% pada tahun ini.
Pasar menantikan sesuatu yang lebih lagi dari kesepakatan yang telah berhasil dicapai. Pasar menantikan apa yang Presiden AS Donald Trump katakan, pemangkasan produksi dalam jumlah yang lebih besar, dua kali lipat dari jumlah yang ada sekarang, karena surplus minyak yang besar pada kuartal kedua akan menjadi persediaan yang sangat besar yang susah untuk menghabiskannya.
Penurunan minyak mentah berjangka, WTI, lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di $21.77 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $20.04 dan kemudian $19.24. Sedangkan kenaikannya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $23.99 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $25.85 dan kemudian $28.45.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido



