(Vibiznews-Commodity) Harga emas berjangka diperdagangkan naik secara solid pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat, setelah koreksi normal kemarin atas tren naik yang kuat yang terjadi pada hari Rabu. Pasar emas sekarang melihat setiap koreksi harga sebagai suatu kesempatan untuk membeli dari bawah, yang merupakan tipikal pasar yang sedang trending dengan kuat.
Emas berjangka bulan Juni terakhir naik $19.20 per ons pada $1.759.60. Sementara harga emas spot berada pada $1.733.44. Sedangkan emas Antam ditawarkan beli pada Rp 933.000,- per gram.
Amerika Serikat merilis data makro klaim pengangguran mingguan yang keluar masih dalam rentang yang diperkirakan di 5.245.000 dan lebih baik daripada angka minggu sebelumnya, yang direvisi naik ke 6.615.000. Survey Manufaktur the Fed Philadelphia muncul di – 56.6 untuk bulan April dibandingkan dengan yang diperkirakan di – 30. Angka-angka yang buruk ini hanya membuat efek pelarian uang ke “safe-haven” assets seperti metal berharga emas.
Pasar saham global bervariasi pada perdagangan “overnight”. Saham-saham Asia kebanyakan turun dan indeks saham Eropa kebanyakan naik. Indeks saham AS mengarah sedikit naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Ditengah Covid-19 yang menyerbu dunia dengan kesuraman, ada beberapa hal yang positip pada minggu ini. Ada tanda-tanda awal bahwa Amerika Serikat dan Eropa telah mulai melihat kurva yang mendatar dari tingkat penularan yang baru. Pemerintah AS dan para pejabat kesehatan berkata bahwa rumah sakit terus berjuang mengatasi arus masuk pasien coronavirus.
Secara grafik harian, mingguan dan bulanan, tren masih naik dengan “resistance” terdekat berada pada $1,772.80 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,788.80 dan kemudian $1,800.00. Sedangkan penurunannya akan berhadapan “support” terdekat berada di $1,750.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,738.80 dan kemudian $1,700.00.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido