(Vibiznews-Commodity) Harga emas mendapatkan keuntungan pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat Kamis kemarin, sebagian karena terjadinya “rebound” yang solid di pasar minyak mentah setelah keruntuhan yang terjadi pada awal minggu. Tidak terbantahkan minyak mentah merupakan pemimpin dari sektor komoditi mentah termasuk metal, dan ketika harga minyak terjun bebas, sektor-sektor lainnya ikut mengalami tekanan turun juga.
Emas berjangka bulan Juni terakhir naik $8.10 per ons pada $1,746.20. Sementara emas Antam di tawarkan beli pada Rp 934.000,- per gram, naik Rp 6000,-.
Laporan klaim pengangguran AS menunjukkan kenaikan sebanyak 4,4 juta, yang adalah sesuai dengan yang diperkirakan. Harga minyak turun sedikit pada saat data klaim penangguran AS ini keluar.
Pasar saham bervariasi pada perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah mendekati stabil pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Pasar saham berusaha pulih dari tekanan pada awal minggu yang disebabkan oleh karena runtuhnya harga minyak mentah. Harga minyak mentah naik dengan solid pada hari kemarin, dengan minyak WTI Nymex berjangka bulan Juni diperdagangkan naik sekitar $2.00 pada $15.50.
Penduduk Eropa dan Amerika Utara kebanyakan masih “lockdown” sementara perdebatan meningkat mengenai kapan akan dibuka kembali ekonomi lokal, regional dan nasional. Pendapat mengenai hal ini sangat lebar dengan tidak ada jawaban yang absolut benar.
Kenaikan harga emas selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,768.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,788.80 dan kemudian $1,800.00. Sedangkan “support” terdekat berada pada $1,730.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,700.00 dan kemudian $1,666.20.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido