(Vibiznews-Commodity) Minyak berjangka bulan Juni di Nymex, WTI, mengkonsolidasikan rally pemulihannya di level $16.10 dengan pergerakan naik mengalami kelelahan setelah terjadinya rebound yang tajam dari kerendahan historik di $6.55.
Emas hitam naik pada jam perdagangan sesi kedua berturut-turut, dan bertahan diatas $15, masih naik hampir 11.50% dalam sehari.
Kenaikan harga minyak ini didukung oleh meningkatnya harapan akan pemangkasan produksi minyak global, khususnya setelah krisis coronavirus ini menghancurkan permintaan fisik dari komoditi.
Menurut Reuters, “regulator energi Oklahoma mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan bisa menutup sumur minyaknya tanpa kehilangan hak “leasing” mereka, awal kemenangan dalam perjuangan para produser minyak AS.” Sementara, sebelumnya OPEC+ telah memutuskan untuk memangkas produksi sebanyak 9.7 juta barel per hari untuk menstabilkan pasar minyak.
Meskipun terjadi “rebound” dalam harga minyak, kelebihan “supply” yang terus berlangsung ditengah kurangnya fasilitas penyimpanan terus menyeret turun harga minyak dan menyebabkan pergerakan naik menjadi terhenti. Energy Information Administration (EIA) menunjukkan pada hari Rabu, inventori minyak mentah naik sebanyak 15 juta barel menjadi 518,6 juta barel, mendekati rekor 535 juta barel yang terjadi pada tahun 2017.
Kenaikan selanjutnya dari harga minyak akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $18.80 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $20.14 dan kemudian $24.00. Sedangkan penurunnya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $13.16 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $10.04 dan kemudian $8.26.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido