(Vibiznews-Commodity) Harga emas berkonsolidasi dalam rentang yang ketat diatas $1,700, setelah sempat turun sebanyak $8 pada perdagangan sesi Asia karena para investor menyambut dengan gembira berita-berita akan pembukaan kembali ekonomi global dari “lockdown” coronavirus. Pelonggaran dari langkah-langkah “lockdown” akan membangkitkan kembali aktifitas bisnis dan mengurangi daya tarik dari metal kuning yang “safe-haven”.
Harga emas telah berhasil pulih dari kerendahan dan berada kembali pas diatas level $1,700, tetapi kenaikan lebih jauh kelihatannya sulit, dengan dolar AS terus menguat terhadap kompetitor-kompetitor utamanya ditengah ketidakpastian ekonomi globa dan ketegangan AS dengan Cina.
Presiden AS Donald Trump meminta Cina untuk transparan mengenai asal muasal dari virus corona, dan pemerintahnya sedang mempertimbangkan tarif baru terhadap Beijing. Indeks dolar AS naik 0.15% menjadi 99.85, mengarah ke 99.92.
Meskipun demikian, dari perspektif yang lebih besar lagi, emas akan terus berlanjut menarik dukungan dari langkah-langkah stimulus fiskal dan moneter yang masif yang dilakukan oleh bank-bank sentral secara global untuk menopang kejatuhan ekonomi sebagai akibat dari pandemik karena coronavirus.
Fokus para trader mengarah kepada data pekerjaan AS dari ADP yang akan menjadi pertanda bagi data Non-Farm Payrolls AS pada hari Jumat, terutama setelah ISM PMI Manufacturing AS pada bulan lalu, mengalami kontraksi pertama kalinya dalam waktu lebih dari satu dekade.
Saat ini harga emas diperdagangkan disekitar $1,702.30 dengan “support” terdekat berada pada $1,692.67 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,680.32 dan kemudian $1,670.52. Sedangkan “resistance” terdekat berada pada $1,714.82 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,724.62 dan kemudian $1,736.97.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
