(Vibiznews-Commodity) Harga minyak berjangka AS, WTI, sempat mengalami tarikan turun dari ketinggian pemulihan yang baru di $26.71 dan diperdagangkan dibawah $25.00, karena keprihatinan yang baru mengenai gelombang kedua dari Covid-19 menyapu negara-negara yang sudah terpukul keras oleh pandemik. Korea Selatan dan Singapore mengalami kenaikan kasus baru, sebelum akhirnya berhasil naik lagi ke atas $25.00.
Kenaikan kembali harga minyak WTI ke atas $25 terjadi setelah Arab Saudi mengumumkan bahwa negara penghasil minyak terbesar di dunia ini akan mengurangi hasil minyaknya lebih jauh.
Seorang pejabat kementerian dari Arab Saudi mengatakan kepada Reuters, bahwa Menteri Energi Arab Saudi telah mengarahkan Aramco untuk mengurangi produksi minyak mentah secara ekstra sukarela sebanyak 1 juta barel per hari pada bulan Juni.
Hal ini membawa kepada pengurangan produksi oleh kerajaan Arab Saudi sekitar 4,8 juta barel per hari dari level produksi bulan April.
Kenaikan kembali harga minyak ini memberikan signal sedikit koreksi turun yang terjadi kemungkinan sudah berakhir. Sentimen jangka pendek dari harga minyak mentah tetap positip.
Meskipun demikian pemulihan harga minyak masih tetap rentan, dengan munculnya ketakutan baru akan infeksi yang baru membebani pasar dan mengancam akan menekan harga minyak lebih kuat jika situasi memburuk.
Apabila harga minyak bisa menembus rintangan yang signifikan di $26.71, maka akan bisa lanjut ke $27.40 dan kemudian $29.10. Sementara apabila berbalik turun, akan berhadapan dengan “support” awal di $23.69 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $22.60 dan kemudian berhadapan dengan level psikologis di $20.00.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido