(Vibiznews-Commodity) Emas mengalami tekanan jual pada hari Senin kemarin, meskipun tekanan jual kekurangan tenaga untuk meneruskannya, dengan emas hanya mengalami sedikit kerugian pas di bawah level $1,730.00.
Sentimen yang positip disekitar pasar saham global melemahkan permintaan atas metal berharga yang “safe-haven”.
Selain itu, dolar AS yang bertahan dengan kenaikannya menambah tekanan turun terhadap komoditas yang berdenominasi dolar AS. Namun, keprihatinan terhadap memburuknya hubungan AS dengan Cina membantu menahan kerugian yang lebih dalam.
Senat AS mengajukan rancangan undang-undang yang akan mengenakan sanksi terhadap Cina untuk pelanggaran hak asasi di Xinjiang. Protest berlangsung di Hong Kong terhadap usulan undang-undang Cina yang akan memperketat cengkeraman Beijing atas teritori Hong Kong. Barat marah terhadap Cina meskipun kelihatannya enggan untuk bertindak. Cina juga tidak senang dengan semakin dekatnya hubungan antara Amerika dengan Taiwan.
Dengan liburnya AS dan Inggris, likuiditas menjadi tipis. Kondisi ini membuat para investor menahan diri untuk melakukan pertaruhan yang agresif dan terus memberikan dukungan terhadap metal kuning.
Dari perspektif tehnikal, emas berhasil mempertahankan diri di “support” $1,722.00. Penurunan lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,725.64 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,717.07 dan kemudian $1,709.67. Sedangkan “resistance” terdekat menunggu di $1,741.61 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,749.01 dan kemudian $1,757.58.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
