(Vibiznews – Commodity) Harga minyak berjangka WTI, kontrak bulan Juli di Nymex turun dari ketinggian tiga bulan pada perdagangan sesi Eropa, mengkonsolidasikan kenaikan disekitar level $37.50, setelah gagal untuk mempertahankan rally diatas batas $38.00.
Pergerakan naik WTI kelihatannya menghadapi kelelahan setelah keuntungan berturut-turut selama tiga hari.
Kenaikan emas hitam sebelumnya terutama disebabkan oleh turunnya persediaan minyak mentah API, harapan akan perpanjangan pemangkasan produksi minyak dari OPEC+ dan narasi akan pemulihan ekonomi global, dan selanjutnya tanda-tanda bangkitnya permintaan dari konsumen minyak top dunia Cina juga berkoloborasi memberikan sentimen “bullish” terhadap minyak.
Jim Burkhard, wakil Presiden dan kepala dari pasar minyak di HIS Markit berkata pada hari Rabu: ”Berlanjutnya kembali dengan cepat permintaan minyak, 90% ke level sebelum Covid pada akhir bulan April dan pergerakan naik lebih tinggi, adalah tanda yang baik untuk ekonomi global.”
Sebagai tambahan dengan naiknya kembali harga dari minyak Brent ke level $40 menambah dorongan sentimen positip di pasar minyak. Selain itu melemahnya dolar AS ditengah rally “risk-on” di pasar saham, membuat minyak yang sensitif terhadap dolar AS menjadi lebih murah bagi para pembeli asing.
Energy Information Administration (EIA) pada hari Rabu mengumumkan bahwa inventori minyak mentah komersial di AS turun 2.1 juta barel pada minggu berakhir 29 Mei. Angka ini muncul lebih rendah daripada ekspektasi pasar akan kenaikan 3.03 juta barel.
Penurunan lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di $35.92 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $34.84 dan kemudian $34.21. Sedangkan kenaikannya kembali akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $37.62 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $38.25 dan kemudian $39.32.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
