(Vibiznews – Commodity) – Harga gula pada hari Senin recover dari kerugian sebelumnya dan ditutup naik karena kenaikan dari harga minyak mentah.
Harga gula Juli di ICE New York pada penutupan hari Senin naik 17 sen (1.43%) menjadi $12.10 dan harga gula Agustus di ICE London naik 0.10%.
Pada awal pasar harga gula turun namun harganya naik karena kenaikan harga minyak mentah, kenaikan harga minyak mentah membuat permintaan etanol meningkat sebagai bahan bakar alternative, sehingga membuat pabrik tebu lebih memilih membuat etanol dibanding gula, sehingga persediaan gula berkurang.
Pada awal pasar harga gula turun karena permintaan gula berkurang, harga minyak mentah turun dan melemahnya real Brazil.
Kenaikan harga gula terhambat karena melemahnya real Brazil, yang pada hari Senin melemah 1.07% dan mencapai terendah 1 ½ minggu terhadap dolar. Melemahnya real membuat harga gula menjadi murah bagi pembeli di luar Brazil, sehingga mendorong peningkatan ekspor.
Unica melaporkan pada hari Jumat bahwa di Pusat dan Selatan Brazil produksi gula di pertengahan kedua Mei naik 36.2% dari tahun lalu menjadi 2,548 MMT dan kenaikan dari penggunaan tebu untuk jadi gula sebesar 27.35% di 2020/21 dari 35.28% di 2019/20.
Permintaan dari etanol di Brazil turun pada saat pandemic covid – 19 sehingga harga gula turun. Unica juga melaporkan pada hari Jumat bahwa penjualan etanol pada bulan Mei turun 30% dari tahun lalu menjadi 1.45 bln liter. Permintaan etanol yang turun menyebabkan pabrik tebu lebih memilih untuk memproduksi gula.
Panen India sangat banyak pada tahun ini tetapi karena pandemic covid -19 maka pengiriman dan ekspor gula sukar dilakukan.Thailand pada tahun ini memproduksi gula lebih sedikit karena pengurangan area penanaman tebu, ditambah dengan cuaca kering di musim monsoon.
Analisa tehnikal dengan support pertama $11.80 dan berikut ke $11.30 sedangkan resistant pertama pada $12.60 dan berikut $12.90.
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido