Optimisme Perdagangan BEI Semester 2 (Bag 1)- Bersama CEO Kalbe Farma dan Direktur Bahana Securities

825

(Vibiznews – Dialogue & Opinion) Vibiznews Dialogue & Opinion kali ini melaksanakan wawancara bersama :
1. Vidjongtius, CEO PT Kalbe Farma Tbk
2. Nelwin Aldriansyah, Direktur Investasi Bahana Securities

Bagaimana optimisme perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada semseter kedua tahun 2020?

Nelwin Aldriansyah, Direktur Investasi Bahana Securities, menyatakan sebelum melihat optimisme yang ada pada semester 2 tahun ini, maka perlu dilihat pelaksanaan New Normal yang sedang dilaksanakan. Sebab hasil pelaksanaan ini menjadi penentu bagaimana selanjutnya khususnya dalam 2 minggu pelaksanaannya, karena jika masyarakat tidak mematuhi aturan dan protokol kesehatan yang ada, maka dikhawatirkan akan terjadi second wave covid19. Namun diharapkan pelaksanaan New Normal berjalan baik dan second wave tersebut   tidak terjadi.

Nelwin juga mengharapkan investor-investor asing yang sebelumnya melakukan net sell mulai akan kembali memasukkan kembali dana untuk investasi. Seperti diketahui earning projection BEI lebih kompetitif dibandingkan bursa-bursa lainnya. Demikian juga secara makro pertumbuhan ekonomi indoensia stabil, dan beberapa lembaga ekonomi menyatakan Indonesia masih bisa mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif

Dari sisi emiten dan pelaku pasar, Vidjongtius, CEO PT Kalbe Farma Tbk, menyatakan semester 2 tahun 2020 ini memberikan optimisme yang cukup positif, tren recover mulai kelihatan memberikan improvement.

Vidjongtius menyatakan Supply Chain mulai mengalami peningkatan. Seperti industri farmasi masih membutuhkan impoted raw material yang besar, dimana pada masa pandemi ini negara produsen bahan baku terhambat, sehingga supply chain tersendat.
Namun memasuki semseter 2 tahu 2020 ini supply chain relatif lancar, logistik jalan, pelauhan juga dibuka, sehingga mendukung ketersediaan obat di inudstri farmasi di Indonesia

Vidjongtius juga menambahkan adanya Pembukaan Ekonomi memberikan dorongan positif. Seperti contohnya pasien-pasien reguler dalam masa pandemi ini cemas ke Rumah Sakit, namun sekarang dengan banyaknya informasi dan sosialisasi dokter dan edukasi, maka mulai muncul pasien-pasien di Rumah Sakit sehingga mendukung industri farmasi ini.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here