(Vibiznews – Dialogue & Opinion) Vibiznews Dialogue & Opinion kali ini melaksanakan wawancara bersama :
1. Vidjongtius, CEO PT Kalbe Farma Tbk
2. Nelwin Aldriansyah, Direktur Investasi Bahana Securities
Optimisme perdagangan Bursa Efek Indonesia pada semester 2 tahun 2020 ini muncul dengan adanya harapan investor asing kembali memasukkan dananya ke BEI, pulihnya supply chain dan pembukaan kegiatan ekonomi.
Hal-hal lain apa lagi yang dapat memunculkan optimisme perdagangan di Bursa Efek Indonesia di semeseter 2 tahun 2020 ini?
Nelwin Aldriansyah, Direktur Investasi Bahana Securities, menyatakan hal lain yang dapat memberikan optimisme untuk peningkatan transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia yaitu :
Pengembangan produk baru derivatif, diharapkan meningkatkan minat inverstor bertransaksi di Bursa Efek Indonesia.
Seperti produk ETF automated version diperkirakan akan dilakukan launching pada semester kedua.
BEI juga melakukan sosialisasi untuk kontrak-kontrak Warrant, diharapkan dapat menarik investor terutama retail.
Dengan adanya produk baru ini diharapkan dapat meningkatkan level transaksi harian dan meningkatkan likuiditas di pasar.
Hal lain Nelwin menambahkan bahwa Progam Buy Back saham sudah mulai dilakukan bluechip company dan BUMN, dimana dalam beberapa bulan terakhir bank-bank besar seperti BTN dan BNI sudah masuk ke pasar. Ini juga diharapkan dapat meningkatkan level transaksi harian dan meningkatkan likuiditas di pasar.
Sedangkan Vidjongtius, CEO PT Kalbe Farma Tbk, menambahkan satu hal lagi yang dapat memberikan optimisme peningkatan transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia untuk semester 2 tahun 2020 adalah Stabilitas Nilai Rupiah. Nilai Rupiah yang stabil, sekalipun masih fluktuasi misal dalam asumsi range tipis 14000, akan sangat membantu industri farmasi untuk memanage supply chain industri farmasi.
Dengan demikian maka bisa disimpulkan adanya optimisme dalam peningkatan transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada semester 2 tahun 2020 ini, dan diharapkan dapat mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting