(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi pertama Kamis siang ini (25/06) terpantau terkoreksi 1,01% atau -49,977 poin ke level 4.914,758, setelah dibuka stabil ke level 4.963,753. IHSG memangkas gain kuat pada sesi kemarin searah dengan indeks regional, sementara bursa kawasan Asia siang ini melemah dipimpin bursa Korea setelah IMF memangkas lagi prospek pertumbuhan ekonomi global tahun 2020 menjadi kontraksi 4,9%.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini terpantau terkoreksi 0,14% atau 20 poin ke level Rp 14.150, dengan dollar AS di pasar uang Asia merangkak naik setelah rebound di sesi sebelumnya; didorong permintaan safe haven oleh kenaikan kasus baru penyebaran virus di Amerika dan tensi dagang AS dengan Eropa. Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.130.
Mengawali perdagangannya, IHSG dibuka melemah 22 poin (0,44%) dan parkir di level 4.942. Sedangkan indeks LQ45 juga ikut melemah 9 poin (1%) ke level 762. Siang ini di penutupan sesi pertama IHSG ditutup terkoreksi 1,01% atau -49,977 poin ke level 4.914,758. Sedangkan indeks LQ45 melemah signifikan 9,906 poin (1,27%) ke level 762,106.
Siang ini semua dari sepuluh sektor tampak mengalami pelemahan. Sektor yang mencatat penurunan tertinggi adalah sektor aneka industry yang merosot 1,44%, diikuti sektor perdagangan yang turun 1,42%.
Tercatat sebanyak 108 saham naik, 278 saham turun dan 131 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk agak moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 317.83 kali transaksi sebanyak 4,21 miliar lembar saham senilai Rp 3,429 triliun.
Sementara itu, bursa regional sore ini terlihat umumnya bias melemah, di antaranya Indeks Nikkei yang merosot 1,22% dan Indeks Hang Seng yang flat 0,00%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Bank Mandiri (BMRI) -3,30%, Bank BNI (BBNI) -2,95%, Adaro (ADRO) -2,87%, dan Bukit Asam (PTBA) -2,83%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini giliran terkoreksi setelah rebound kuat sebelumnya sesuai arah sentimen kawasan, sementara bursa regional juga melemah setelah IMF memangkas lagi prospek pertumbuhan ekonomi global tahun 2020 menjadi kontraksi 4,9%. Berikutnya IHSG terpantau akan di sekitar zona merahnya meski masih di rentang konsolidasinya, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 5.139 dan 5.365. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 4.712, dan bila tembus ke level 4.621.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido