Pemulihan Ekonomi AS dan Peningkatan Coronavirus – Market Mover 30 Juni 2020 by Asido Situmorang

916

(Vibiznews – Market Mover) Pergerakan pasar perdagangan global pekan ini akan dipengaruhi sentiment bullish perkiraan pemulihan ekonomi Amerika Serikat. Namun juga akan dibayangi sentiment bearish peningkatan kasus coronavirus.

Harapan pemulihan ekonomi AS terlihat di awal pekan dengan data laporan penjualan rumah yang tertunda di AS yang bergerak naik menyusul rekor -33,8% yang jatuh pada bulan sebelumnya karena krisis coronavirus. Data ekonomi AS yang naik menguatkan Bursa Wall Street dan bursa Asia.

Perkiraan pemulihan ekonomi juga terlihat dari data ekonomi AS yang diindikasikan positif pada pekan ini. Pada Selasa malam akan dirilis data Consumer Confidence yang diindikasikan positif.

Pada Rabu malam akan dirilis data Manufaktur Juni AS baik dari Markit maupun ISM, diindikasikan meningkat.  Demikian juga pada Kamis malam, data tenaga kerja AS diindikasikan meningkat. Data Non Farm Payroll Juni diindikasikan meningkat. Sedangkan data Jobless claim dan Unemployment Rate Juni diindikasikan menurun.

Sementara itu pasar global masih diwarnai kekhawatiran peningkatan kasus coronavirus. Kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di seluruh dunia melebihi 10 juta dan kematian melampaui 500.000 selama akhir pekan. Texas, Florida, dan California adalah di antara negara bagian AS untuk membalikkan pembukaan kembali dan menutup bisnis untuk memperlambat penyebaran virus corona.

Kedua sentimen ini diperkirakan  akan mempengaruhi pergerakan pasar global minggu ini.

Jika data ekonomi AS terealisir positif dan membaik, dari pasar index diperkirakan akan menguatkan bursa saham Wall Street, yang akan mendukung pemulihan bursa dunia lainnya baik di Asia dan Eropa.

Dari pasar forex, jika data ekonomi AS terealisir membaik akan menguatkan dólar AS dan menurunkan permintaan mata uang safe haven seperti Yen dan Franc Swiss. Demikian juga mata uang poundsterling diperkirakan melemah seiring merosotnya data ekonomi kuartal pertama Inggris ke terendah 41 tahun.

Dari pasar komoditas, penguatan ekonomi AS akan melemahkan harga emas. Sedangkan harga minyak berpotensi naik seiring harapan penguatan permintaan dengan membaiknya data ekonomi.

Namun pergerakan pasar global bisa berubah retreat jika sentimen peningkatan kasus coronavirus menguat dan menekan pasar global. Seperti pernyataan Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan pada hari Senin bahwa prospek ekonomi terbesar dunia adalah sangat tidak pasti dan akan bergantung pada penanggulangan virus corona dan pada upaya pemerintah untuk mendukung pemulihan.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here