(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan pasar hari Jumat harga soft commodities mixed, dimana harga kopi Arabika turun dan harga kopi Robusta tidak berubah, harga gula turun dan harga kakao naik.
Harga kopi pada hari Jumat turun, dengan harga kopi Arabika melanjutkan penurunan dari hari Kamis, ketika ada laporan bahwa terjadi peningkatan penjualan hasil panen petani, sedangkan harga kopi Robusta tidak berubah karena naik dari harga terendah hari Kamis karena turunnya persediaan menurut laporan pengamatan ICE.
Harga gula pada penutupan pasar hari Jumat turun untuk hari yang ke tiga, dan harga gula di New York turun ke terendah 1 ½ minggu dan harga gula di London turun ke terendah 6 minggu karena meningkatnya persediaan akibat permintaan berkurang.
Harga kakao naik pada hari Jumat melanjutkan kenaikan harga pada hari Kamis karena perkiraan permintaan coklat tidak berkurang setelah gelombang ke dua berlangsung dan juga karena melemahnya indeks dolar AS.
Adapun penggerak pasar pada minggu ini adalah sebagai berikut :
Harga kopi Arabika September pada hari Jumat turun $ 1.35 ( 1.37%) menjadi $97.40 dan Harga kopi Robusta di London tidak berubah.
Faktor penggerak pasar Kopi:
- Produksi kopi dunia 2020/21 naik 5/5% dari tahun lalu menjadi tertinggi 176.1 juta kantong menurut USDA Foreign Agricultural Services (FAS).
- Konsumsi kopi global naik 0.5% dari tahun lalu menjadi 166.058 juta kantong menurut ICO.
- Pasar kopi dunia akan menjadi surplus 1.848 juta kantong dari surplus 5.832 juta kantong di 2018/19 menurut ICO
- Perkiraan produksi kopi Arabika Brazil naik 14.5% dari tahun lalu mencapai rekor 67.9 kantong karena cuaca yang baik menurut FAS.
- Perkiraan ekspor kopi Brazil di 2020/21 naik 12% dari tahun lalu menjadi 41.024 juta kantong menurut FAS.
- Produksi kopi Arabika Colombia di bulan Juni naik 12 % dari tahun lalu menjadi 1.362 juta kantong.
- Perkiraan produksi kopi Robusta Vietnam di 2020/21 turun 3.5% dari tahun lalu menjadi 30.2 juta kantong menurut FAS.
Harga gula Oktober di ICE New York turun 8 sen (0.68%) menjadi $11.76 dan harga gula Oktober di London turun 1.21%.
Faktor Penggerak Pasar Gula:
- Produksi gula dunia di 2019/20 ( April / Maret) turun 4.8% dari tahun lalu menjadi 166.7 MMT, setelah naik 0.6% dari tahun lalu mencapai rekor 185.2 MMT di 2018/19 menurut ISO.
- Pasar gula dunia akan defisit 9.3 MMT defisit terbesar sejak 11 tahun,dari surplus 1.7 MMT di 2018/19 menurut ISO.
- Produksi gula Brazil, negara produsen gula terbesar di dunia di tahun 2020/21 diperkirakan akan naik 18.5% dari tahun lalu menjadi 35.3 MMT menurut CONAB
- Produksi gula India akan naik 17.7% dari tahun lalu menjadi 32.01 MMT karena perluasan area naik 8.1% menjadi 5.23 juta Ha menurut ISMA
- Perkiraan ekspor gula naik 7 MMT naik 25.7% dari 2019/20 menurut ISMA
Harga kakao September di ICE New York pada hari Jumat naik $11 (0.51%) menjadi $2,160 per ton dan harga kakao September di ICE London naik 0.96% .
Faktor penggerak pasar kakao :
- Produksi kakao dunia di 2019/20 ( Okt – Sep) akan turun 0.6% dari tahun lalu menjadi 4.75 MMT menurut ICCO
- Perkiraan produksi kakao yang digiling menjadi 4.783 MMT dari 4.784 MMT di 2018/19 turun 0.02 % penurunan pertama sejak 2016 menurut ICCO
- Perkiraan pasar Kakao 2019/20 diturunkan menjadi defisit 80,000 MT dari defisit 85,000 MT menurut ICCO
- Produksi Ivory Coast di 2019/20 diperkirakan naik 1.2% dari tahun lalu menjadi 2.18 MMT.
- Produksi Ghana 2019/20 diperkirakan naik 2.3% dari tahun lalu menjadi 850.00 MMT menurut ICCO.
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido