Peningkatan Kasus Coronavirus vs Data Ekonomi – Market Mover 14 July 2020 by Alfred Pakasi

1138

(Vibiznews – Market Mover) – Pasar perdagangan investasi global hari-hari ini sedang terus mencermati perkembangan rilis data ekonomi untuk melihat pengaruh pandemi coronavirus terhadap pemulihan ekonomi, serta naiknya tensi AS – China terkait pasar modal, Laut China Selatan, dan Hong Kong.

Peningkatan kasus coronavirus di AS dan beberapa negara lainnya telah memberikan tekanan bagi pasar investasi. Gubernur California, misalnya, telah menutup kembali aktivitas sosial dan bisnis menyusul lonjakan kasus coronavirus di negara bagian AS ini. Namun ada penyeimbangnya, dengan berita positifnya pengembangan vaksin corona dari Pfizer dan BioNTech.

Sementara itu, meningkatnya tensi antara AS dan China terus menjadi perhatian pasar, terkait dengan status perusahaan asal China yang listing di bursa AS, klaim China atas Laut China Selatan, serta status Hong Kong.

Di tempat lain, pasar di Asia digoyang juga dengan berita negara tetangga Singapura yang secara resmi jatuh ke dalam resesi teknikal. Ekonomi Singapura dilaporkan terkontraksi 41,2% di kuartal kedua, atau secara yoy ekonominya minus 12,6%.

Dari rilis data ekonomi, pasar juga sedang menantikan rilis pengumuman Main Refinancing Rate dari ECB yang diperkirakan bertahan di level 0.0% serta data Retail Sales di Amerika, keduanya pada Kamis mendatang.

Bagaimana perkembangan data ekonomi, peningkatan kasus coronavirus, serta tensi AS-China ini dalam memengaruhi pasar global?

Bila, misalnya rilis data retail sales AS mengecewakan -dengan pertumbuhan kurang dari ekspektasi 5%- dan tensi AS-China terus memanas, ditambah pelonjakan lebih lanjut kasus baru virus dari Wuhan ini, kelompok safe haven asset akan diuntungkan. Dalam hal ini dollar AS dan emas akan menanjak. Emas kemungkinan akan menembus level 9 tahun tertingginya, di atas USD1,818 per troy onsnya. USD Index akan mendekati lagi level 98. Sementara, indeks saham Asia dan global akan mengalami tekanan.

Namun, bila data retail sales AS bertumbuh melampaui ekspektasi, dengan tensi AS-China dan penambahan kasus virus agak tertahan, bursa saham akan menyambutnya dengan positif. Walau cukup hati-hati memerhatikan data corporate earnings sejumlah emiten besar di bursa. Emas dan USD mungkin akan terkoreksi kembali. USD Index akan berkisar di level 95 atau 96.

Adapun, bila signal beritanya serba mixed, agak berimbang antara sentimen positif dengan negatif, kemungkinan pasar akan variatif. Bursa saham cenderung konsolidatif. Dollar dan emas bergerak dengan agak terbatas. Investor ambil posisi wait and see di tengah ketidakpastian pasar.

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here