(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit pada penutupan pasar hari Selasa naik ke tertinggi empat bulan, karena perkiraan ekspor dari tanggal 1 -15 Juli akan kembali meningkat
Harga minyak sawit September di Bursa Malaysia Derivatif Exchange naik 71 ringgit atau 2.92% menjadi 2,500 ringgit ($585.48) per ton naik untuk hari ke tiga berturut-turut. Harga minyak sawit sempat naik 3.09% pada pertengahan pasar dan menyentuh harga tertinggi sejak 5 Maret.
Perkiraan ekspor Malaysia dari 1 -15 Juli akan lebih baik dengan penurunan 9 -10% dari bulan lalu dibandingkan perkiraan tanggal 1 -10 Juli penurunan sebesar 17 -18% dari bulan lalu.
Berdasarkan hasil survey perkiraan produksi di bulan Juli akan turun 7 -13% dari bulan lalu.
Produksi di bulan Juni meningkat diatas perkiraan karena cuaca yang baik sehingga panen dapat berlangsung setelah pembatasan aktivitas selama pandemic covid-19 dibebaskan.
Harga minyak sawit diperkirakan akan naik akibat peningkatan permintaan dari importir, setelah pemulihan ekonomi dunia berlangsung karena banyak negara-negara mulai membuka kembali setelah ditutup akibat pandemic covid -19.
Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar memfokuskan diri untuk permintaan internal dari biodiesel.
Harga minyak kedelai naik 1.38% di Dalian dan juga harga minyak sawit naik 3.96%. Harga minyak kedelai juga naik 0.66%.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 2,350 ringgit dan berikut ke 2,340 ringgit sedangkan resistant di 2,470 ringgit dan berikut ke 2,490 ringgit.
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido