(Vibiznews – Commodity) Harga minyak WTI berada di bawah turun kebawah $41.00, turun 0.40% pada hari kemarin, selama perdagangan sesi Eropa. Benchmark dari energi ini memperpanjang penurunannya dari ketinggian sejak tanggal 23 Juni di $41.45 dengan sentimen pasar bergerak ditengah naiknya eskalasi ketegangan AS – Cina. Selain itu hal yang secara negatif mempengaruni emas hitam ini adalah kesiapan para produsen minyak global untuk mengurangi pemangkasan produksinya, selain naiknya kembali dolar AS.
Ketegangan antara AS dengan Cina meningkat dengan pemerintah AS sedang mempertimbangkan melakukan pelarangan bepergian ke AS atas anggota partai komunis Cina yang pasti akan mendapatkan balasan dari Cina.
Pengumuman OPEC+ untuk melonggarkan pemangkasan produksi sebanyak 2 juta barel per hari dari sejak bulan Agustus memberikan tekanan turun lebih lanjut terhadap harga minyak mentah.
Berita-berita negatif ini meniadakan berita positip dari EIA yang menunjukkan turunnya persediaan minyak mentah AS yang lebih daripada yang diperkirakan. Persediaan minyak mentah Amerika Serikat turun 7,5 juta barel untuk minggu yang berakhir pada tanggal 10 Juli sebagaimana yang dilaporkan oleh Energy Information Administration (EIA). Angka ini jauh lebih tinggi daripada yang diperkirakan pasar, penurunan sebesar 2,1 juta barel.
Penurunan lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di $40.52 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $39.84 dan kemudian $39.37. Sedangkan kenaikannya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $41.66 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $42.13 dan kemudian $42.81.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido