(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan pasar hari Jum’at harga soft commodities mixed, dengan harga kopi Arabika naik, harga kopi Robusta juga naik, harga gula mixed dan harga kakao juga mixed.
Harga kopi Arabika pada hari Jumat naik ke tertinggi 1 ½ minggu dan harga kopi Robusta naik ke tertinggi 3 ½ bulan, karena persediaan kopi sedikit.
Harga gula di New York pada hari Jumat turun dan harga gula di London naik ke tertinggi satu minggu, karena pandemic covid-19 di India mengganggu panen dan ekspor gula.
Harga kakao mixed pada hari Jumat di New York harga kakao turun karena penurunan dari permintaan kakao global sementara harga kakao di London naik.
Adapun penggerak pasar pada minggu ini adalah sebagai berikut :
Harga kopi Arabika September di ICE New York naik $3.95 (4.02%) menjadi $102.30 dan harga kopi Robusta September naik 4.02%.
Faktor penggerak pasar Kopi:
- Produksi kopi dunia 2020/21 naik 5/5% dari tahun lalu menjadi tertinggi 176.1 jutakantongmenurut USDA Foreign Agricultural Services (FAS).
- Konsumsi kopi global naik 0.5% dari tahun lalu menjadi 166.058 jutakantongmenurut ICO.
- Pasar kopi dunia akan menjadi surplus 1.848 juta kantong dari surplus 5.832 juta kantong di 2018/19 menurut ICO
- Perkiraan produksi kopi Arabika Brazil naik 14.5% dari tahun lalu mencapai rekor 67.9 kantong karena cuaca yang baik menurut FAS.
- Perkiraan ekspor kopi Brazil di 2020/21 naik 12% dari tahun lalu menjadi 41.024 juta kantong menurut FAS.
- Produksi kopi Arabika Colombia di bulan Juni naik 12 % dari tahun lalu menjadi 1.362 juta kantong.
- Perkiraan produksi kopi Robusta Vietnam di 2020/21 turun 3.5% dari tahun lalumenjadi 30.2 juta kantong menurut FAS.
Harga gula Oktober di ICE New York turun 6 sen (0.51%) menjadi $11.73 dan harga gula putih di ICE London naik 1.12%.
Faktor Penggerak Pasar Gula:
- Produksi gula dunia di 2019/20 ( April / Maret) turun 4.8% dari tahun lalu menjadi 166.7 MMT, setelah naik 0.6% dari tahun lalu mencapai rekor 185.2 MMT di 2018/19 menurut ISO.
- Pasar gula dunia akan defisit 9.3 MMT defisit terbesar sejak 11 tahun lalu,dari surplus 1.7 MMT di 2018/19 menurut ISO.
- Produksi gula Brazil, negara produsen gula terbesar di dunia di tahun 2020/21 diperkirakan akan naik 18.5% dari tahun lalu menjadi 35.3 MMT menurut CONAB.
- Produksi gula India akan naik 17.7% dari tahun lalu menjadi 32.01 MMT karena perluasan area naik 8.1% menjadi 5.23 juta Ha menurut ISMA.
- Perkiraan ekspor gula naik 7 MMT naik 25.7% dari 2019/20 menurut ISMA.
Harga kakao September di ICE New York pada hari Jumat turun $ 1 (0.06%) menjadi $2,160 per ton dan harga kakao September di ICE London naik 0.52% .
Faktorpenggerak pasar kakao :
- Produksi kakao dunia di 2019/20 (Oktober – September) akan turun 0.6% dari tahun lalu menjadi 4.75 MMT menurut ICCO
- Perkiraan produksi kakao yang digiling menjadi 4.783 MMT dari 4.784 MMT di 2018/19 turun 0.02 % penurunan pertama sejak 2016 menurut ICCO.
- Perkiraan pasar Kakao 2019/20 diturunkan menjadi defisit 80,000 MT dari defisit 85,000 MT menurut ICCO
- Produksi Ivory Coast di 2019/20 diperkirakan naik 1.2% dari tahun lalu menjadi 2.18 MMT.
- Produksi Ghana 2019/20 diperkirakan naik 2.3% dari tahun lalu menjadi 850.00 MMT menurut ICCO.
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido