Harga Gandum Turun Pada Awal Minggu, Akibat Indeks Dolar AS Menguat

477

(Vibiznews – Commodity) – Harga gandum turun pada awal minggu setelah mencapai tiga bulan tertingginya pada minggu lalu, penguatan dolar membuat harga gandum lebih mahal bagi pembeli di luar AS.

Harga gandum di CBOT turun 12.75 sen menjadi $5.22 per bushel.

Laporan pertumbuhan tanaman dari NASS panen dari gandum musim dingin sudah selesai 74% sampai 19 Juli, dibawah sedikit dari rata-rata 5 tahun 75%. Untuk tanaman gandum musim semi sudah bertumbuh 91%, masih diatas rata-rata 3%.

Cuaca masih kering di sebelah barat dari the Great Plains, sehingga akan mempercepat panen yang sedang berlangsung. Cuaca kering juga berlangsung di Perancis dan Rusia sedangkan di Australia cuaca baik dengan curah hujan yang cukup.

Laporan pengiriman ekspor gandum mingguan dari USDA sampai 16 Juli sebesar 500,600 MT, turun 24% dari minggu lalu namun masih naik 12% dari tahun lalu pada minggu yang sama. Daerah tujuan ekspor yang terbesar adalah Cina sebesar 36.5% .

Taiwan membuka tender sebesar 98,230 MT untuk  gandum dari AS. Mesir  melakukan tender di pasar internasional dan hasilnya diharapkan pada hari Selasa.

Harga gandum Rusia naik untuk minggu kedua berturut-turut pada minggu lalu, karena melambatnya proses panen, yang dimulai lebih lambat dari tahun lalu, turunnya produksi dari petani di daerah selatan Rusia.

Ekspor biji-bijian dari Ukraina turun 1.95 juta ton pada bulan Juni, bulan terakhir untuk tahun pemasaran 2019/20 dari 3.68 juta ton di bulan Mei karena berkurangnya pengiriman gandum dan jagung.

Analisa tehnikal untuk gandum dengan support pertama di $5.32 dan berikut ke $4.94 sedangkan resistant pertama di $5.40 dan kemudian ke $5.52.

Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group

Editor : Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here