(Vibiznews – Commodity) Harga minyak berjangka di Nymex WTI berhasil naik dari kerendahan tetapi masih tetap turun dibawah level $42 ditengah sentimen pasar yang buruk.
Saat ini minyak AS ini diperdagangkan disekitar $41.50, masih turun 1.05% dalam sehari. Emas hitam ini sempat menyentuh kerendahan $41.14 setelah tekanan jual meningkat karena memburuknya sentimen terhadap resiko.
Ketegangan AS – Cina yang baru mengenai penutupan konsulat Beijing di Houston, dengan AS menuduh Cina mencuri “intellectual property” (IP), menekan sentimen terhadap pasar dan membuat minat terhadap resiko trading tumbang. Pukulan terhadap minat untuk assets beresiko dengan imbal hasil yang tinggi menambah tekanan turun terhadap emas hitam ini.
Indeks S&P 500 berjangka turun hampir 0.60% dibawah level 3.250 dalam reaksi sekejab sementara dolar AS mengalami kenaikan kembali mendekati area 95.40.
Sebelumnya minyak WTI telah tertekan oleh naiknya persediaan minyak mentah AS yang lebih besar daripada yang diperkirakan sebagaimana yang dilaporkan oleh American Petroleum Institute (API). Data dari API menunjukkan bahwa inventori minyak mentah AS naik 7,5 juta barel pada minggu lalu, dibandingkan dengan yang diperkirakan penurunan sebanyak 2,1 juta barel.
Sementara, kenaikan kasus coronavirus yang berkelanjutan secara global dan resiko yang mengintip pemulihan ekonomi juga menambah kecenderungan turun terhadap minyak. Kedepannya para trader minyak akan terus menaruh perhatian dengan seksama terhadap perkembangan isu AS – Cina dan update statistik virus.
Penurunan selanjutnya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $40.72 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $39.87 dan kemudian $38.97. Sedangkan kenaikannya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $42.47 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $43.37 dan kemudian $44.23.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
