(Vibiznews – Commodity) Emas dalam misi mencapai ketinggian sepanjang waktu di $1,920. Sedikit sekali rintangan yang bisa mencegah metal berharga kuning ini untuk naik lebih jauh dan mendekati harga $2.000 per ons.
Minggu ini tren naik masih utuh. Alasan dibalik outlook yang bullish ini adalah bahwa semua pendukung naik emas sudah berkumpul menjadi satu saat ini.
Naiknya ketegangan antara AS dengan Cina, melemahnya dolar AS, turunnya imbal hasil obligasi, tambahan stimulus fiskal dan masih naiknya kasus Covid-19, semua adalah penggerak naik harga emas yang masif pada minggu ini.
Tidak ada solusi yang cepat bagi eskalasi ketegangan antara AS dengan Cina. Tidak ada solusi yang cepat bagi problem pandemik. Tidak ada solusi yang cepat bagi kekuatiran global dari dampak stimulus habis-habisan yang dilakukan oleh para bank sentral utama dunia dan meningkatnya hutang.
Pada saat ini, emas berjangka Comex kontrak bulan Agustus diperdagangkan di $1,899. Dalam 5 hari perdagangan saja, emas telah naik lebih dari $80 dan merupakan kenaikan selama 7 minggu berturut-turut.
Ketegangan hubungan AS dengan Cina meningkat dengan AS menutup konsulat Cina di Houston dan Cina membalas dengan menutup konsulat AS di Chengdu.
Stimulus fiskal yang terus ditambahkan ke dunia telah membuka jalan bagi kenaikan harga emas. Kesepakatan para pemimpin Eropa mengenai dana pemulihan sebanyak €750 miliar dimana €390 miliar diberikan sebagai hibah dan €360 miliar sebagai pinjaman. Ini merupakan terobosan yang belum pernah terjadi di Uni Eropa.
Di AS, Demokrat dan Republikan kemungkinan akan mencapai kesepakatan paket stimulus fiskal berikutnya mengenai perpanjangan benefit pengangguran federal, mendukung bisnis kecil dan langkah darurat lainnya, senilai $1 triliun.
Jika emas berhasil menembus angka $1,920 pada minggu ini, bisa menjadi persiapan untuk lanjut naik ke level $2,000 per ons. Kecuali ada pembalikan yang total dan segala sesuatu kembali ke normal, harga emas akan naik menuju $2,000.
Namun perlu diwaspadai aksi ambil untung yang besar yang bisa terjadi yang akan membawa harga emas turun dulu sebelum para trader dan investor melakukan pembelian dari bawah lagi.
Data-data makro ekonomi yang perlu diperhatikan minggu ini adalah keputusan dari Federal Reserve pada hari Rabu dimana diperkirakan tidak akan melakukan langkah yang baru setelah tindakan yang besar sebelumnya dimana the Fed terus membeli obligasi dan komit untuk mempertahankan tingkat bunga pada waktu yang lebih lama.
Rilis GDP kuartal kedua yang pertama diperkirakan akan mengkonfirmasi telah terjadinya resesi di AS yang pertama kalinya sejak tahun 2009 yang diperkirakan turun sebanyak – 6.2 per tahun. Pada kuartal pertama sudah turun sebanyak – 5%.
Klaim pengangguran mingguan diperkirakan masih menunjukkan peningkatan yang memprihatinkan.
Kenaikan selanjutnya dari harga emas akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,901 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,920 dan kemudian $1,946. Sedangkan “support” terdekat menunggu di $1,1871 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,854 dan kemudian $1,823.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido