(Vibiznews – Commodity) Harga minyak berjangka WTI di Nymex mengalami pemulihan dengan bentuk V dari kerendahan $40.20 dan sekarang berada di $41.32.
Melemahnya dolar AS secara luas terus memberikan dorongan bagi permintaan minyak WTI, dengan melemahnya dolar AS membuat para pembeli asing dapat sanggup membeli minyak yang berdenominasi USD.
Dolar AS terus mengalami tekanan turun oleh karena menurunnya pemulihan ekonomi, naiknya angka coronavirus dan ketidakpastian mengenai stimulus fiskal ronde berikutnya.
Pasar minyak sebagian besar mengabaikan meningkatnya ketegangan antara AS dengan Cina setelah AS menutup konsulat Cina di Houston dan Cina membalas dengan menutup konsulat AS di Chengdu. Alasan AS menutup konsulat Cina di Houston sehubungan dengan tuduhan pencurian Intellectual Property.
Namun kenaikan harga minyak ini dipertanyakan kelanjutannya, apakah bisa memperpanjang momentum pemulihannya, dengan naiknya inventori minyak mentah AS yang tidak terduga sebelumnya, lockdown – lockdown yang baru di sebagian negara bagian AS dan sentimen yang “risk-off”.
Data dari Energy Information Administration (EIA) menunjukkan bahwa pada hari Rabu minggu lalu, inventori minyak mentah AS naik 4.9 juta barel untuk minggu yang berakhir pada tanggal 17 Juli menjadi 536.6 juta barel vs ekspektasi penurunan 2.1juta barel
Fokus sekarang tetap pada update ketegangan hubungan AS dengan Cina, data statistik Covid – 19 Amerika Serikat, dan data penghitungan kilang minyak dari Baker Hughes.
Kenaikan selanjutnya dari harga emas akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $41.45 yang jika berhasil ditembus akan lanjut ke $42.52 dan kemudian $43.56. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $41.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $40.00 dan kemudian $38.98.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido