(Vibiznews – Commodity) – Pada penutupan pasar hari Jumat harga soft commodities mixed, dimana harga kopi naik, harga gula turun dan harga kakao naik.
Harga kopi pada penutupan pasar hari Jumat naik, akibat meningkatnya permintaan, dan turunnya persediaan.
Harga gula pada hari Jumat di New York turun ke terendah 1 minggu karena produksi gula di Brazil meningkat dan berkurangnya permintaan etanol.
Harga kakao naik pada hari Jum’at karena turunnya index dolar AS mencapai rekor terendah 1 ¾ tahun,
Adapun penggerak pasar pada minggu ini adalah sebagai berikut :
Harga kopi Arabika September di ICE New York pada penutupan pasar hari Jumat naik 90 sen (0.84%) menjadi $108.40 dan harga kopi Robusta September di ICE Loon naik 0.59%.
Faktor penggerak pasar Kopi:
- Produksi kopi dunia 2020/21 naik 5/5% dari tahun lalu menjadi tertinggi 176.1 jutakantong menurut USDA Foreign Agricultural Services (FAS).
- Konsumsi kopi global naik 0.5% dari tahun lalu menjadi 166.058 juta kantong menurut ICO.
- Pasar kopi dunia akan menjadi surplus 1.848 juta kantong dari surplus 5.832 juta kantong di 2018/19 menurut ICO
- Perkiraan produksi kopi Arabika Brazil naik 14.5% dari tahun lalu mencapai rekor 67.9 kantong karena cuaca yang baik menurut FAS.
- Perkiraan ekspor kopi Brazil di 2020/21 naik 12% dari tahun lalu menjadi 41.024 juta kantong menurut FAS.
- Produksi kopi Arabika Colombia di bulan Juni naik 12 % dari tahun lalu menjadi 1.362 juta kantong
- Perkiraan produksi kopi Robusta Vietnam di 2020/21 turun 3.5% dari tahun lalu menjadi 30.2 juta kantong menurut FAS
- Ekspor kopi Robusta Vietnam di bulan Juni turun 11.5% dari tahun lalu menjadi 127,700 MT menurut General Department of Vietnam Customs.
- Ekspor kopi Vietnam dari Januari – Juni naik 2.2% dari tahun lalu menjadi 941,0257 MT menurut General Department of Vietnam Customs.
Harga gula Oktober di ICE New York ditutup turun 28 sen (2.38% ) menjadi $11.49 dan harga gula putih di ICE London turun 1.88%.
Faktor Penggerak Pasar Gula:
- Produksi gula dunia di 2019/20 ( April / Maret) turun 4.8% dari tahun lalu menjadi 166.7 MMT, setelah naik 0.6% dari tahun lalu mencapai rekor 185.2 MMT di 2018/19 menurut ISO.
- Pasar gula dunia akan defisit 9.3 MMT defisit terbesar sejak 11 tahun, dari surplus 1.7 MMT di 2018/19 menurut ISO.
- Produksi gula Brazil, negara produsen gula terbesar di dunia di tahun 2020/21 diperkirakan akan naik 18.5% dari tahun lalu menjadi 35.3 MMT menurut CONAB
- Produksi gula India akan naik 17.7% dari tahun lalu menjadi 32.01 MMT karena perluasan area naik 8.1% menjadi 5.23 juta Ha menurut ISMA
- Perkiraan ekspor gula naik 7 MMT naik 25.7% dari 2019/20 menurut ISMA.
Harga kakao September di ICE New York pada hari Jumat naik $22 (1%) menjadi $2,224 per ton dan harga kakao di London naik 0.06%.
Faktor Penggerak Pasar Kakao:
- Produksi kakao dunia di 2019/20 (Oktober – September) akan turun 0.6% dari tahun lalu menjadi 4.75 MMT menurut ICCO.
- Perkiraan produksi kakao yang digiling menjadi 4.783 MMT dari 4.784 MMT di 2018/19 turun 0.02 % penurunan pertama sejak 2016 menurut ICCO
- Perkiraan pasar Kakao 2019/20 diturunkan menjadi defisit 80,000 MT daridefisit 85,000 MT menurut ICCO
- Produksi Ivory Coast di 2019/20 diperkirakan naik 1.2% dari tahun lalu menjadi 2.18 MMT.
- Produksi Ghana 2019/20 diperkirakan naik 2.3% dari tahun lalu menjadi 850.00 MMT menurut ICCO.
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido