(Vibiznews – Commodity) Harga emas turun pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat setelah sempat menyentuh ketinggian baru di $1,974.70 menurut harga di berjangka Comex. Penurunan harga emas ini merupakan koreksi harga normal di dalam tren naik yang solid, dengan para trader berjangka mengambil keuntungannya dari kenaikan baru-baru ini. Dan akan diikuti oleh para “bargain hunters” yang akan segera masuk pasar untuk membeli diharga yang rendah di dalam pasar metal berharga yang masih “bullish” secara kuat.
Emas berjangka kontrak bulan Agustus turun $7.90 per ons pada $1,923.10. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.013.000,- per gram, turun Rp 9000,- dari harga tertinggi harian.
Penggerak bullish secara fundamental dari rally di dalam metal berharga tetap ada, termasuk diantaranya adalah kenaikan penularan Covid-19 yang berkelanjutan di negara-negara industri utama dunia dan penutupan baru, paket stimulus pemerintah AS senilai $1 triliun yang mengalami penundaan, menurunnya dolar AS yang menyentuh kerendahan selama 2 tahun, naiknya ketegangan politik AS – Cina, dan kenaikan pembelian emas yang didukung oleh “exchange traded fund” (ETF).
Pasar saham global bervariasi pada perdagangan semalam, dengan indeks saham Eropa kebanyakan melemah dan indeks saham Asia kebanyakan menguat. Indeks saham AS mengarah melemah pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai.
Kenaikan harga emas kembali akan berhadapan dengan”resistance” terdekat di $1.950.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,974.70 dan kemudian $2,000.00. Sedangkan “support” terdekat menunggu di $1,923.22 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,900.00 dan kemudian $1,880.00.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
