BI: COVID-19 Tekan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II -5,32%; Infokom Tetap Bertumbuh Positif

609
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Economy) – Bank Indonesia berpandangan bahwa pandemi COVID-19 telah menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2020. Pertumbuhan ekonomi triwulan II 2020 mengalami kontraksi -5,32% (yoy), turun dalam dibandingkan dengan capaian triwulan I 2020 sebesar 2,97% (yoy).

“Perkembangan ini tidak terlepas dari pengaruh melemahnya ekonomi global sejalan dengan pandemi COVID-19 dan menurunnya aktivitas ekonomi domestik sebagai dampak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19. Ke depan, Bank Indonesia melalui bauran kebijakannya akan terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dan otoritas terkait agar berbagai kebijakan yang ditempuh semakin efektif mendorong pemulihan ekonomi,” demikian penjelasan Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko – Direktur Eksekutif, kepada media, Kamis (6/8).

Penurunan pertumbuhan ekonomi domestik terjadi di semua komponen PDB sisi pengeluaran. Konsumsi rumah tangga mengalami kontraksi 5,51% (yoy), jauh lebih rendah dibandingkan dengan kinerja triwulan I 2020 sebesar 2,83% (yoy). Investasi mencatat kontraksi 8,61% (yoy), turun dibandingkan dengan kinerja triwulan sebelumnya 1,70% (yoy). Stimulus Pemerintah yang sesuai dengan pola musiman belum kuat juga berpengaruh pada konsumsi Pemerintah yang tercatat kontraksi 6,90% (yoy), turun tajam dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 3,75% (yoy). Selain itu, kinerja ekspor juga terkontraksi 11,66% (yoy) akibat pelemahan ekonomi global dan penurunan harga komoditas dunia. Seiring dengan kontraksi permintaan domestik dan ekspor, kinerja impor juga mengalami kontraksi 16,96% (yoy).

Di sisi lapangan usaha (LU), hampir seluruh LU mengalami kontraksi kecuali LU Infokom, LU Pengadaan Air, LU Jasa Kesehatan, Pendidikan, dan Keuangan, serta LU Pertanian. Perlambatan ekonomi terutama didorong oleh kontraksi pada LU Transportasi dan Pergudangan, LU Perdagangan dan Penyediaan Akomodasi, dan LU Industri Pengolahan.

“Sementara itu, LU Infokom masih tumbuh meningkat dari triwulan sebelumnya, seiring meningkatnya penggunaan media digital dalam penerapan Work From Home (WFH) dan School From Home (SFH). Kinerja LU Pertanian juga masih tercatat positif sejalan dengan masa panen,” pungkas Onny Widjanarko – Direktur Eksekutif BI, kepada media.

Analis Vibiz Research Center melihat kontraksi pada triwulan kedua sebesar -5,32% ini secara umum sudah diprediksi pasar dan pelaku ekonomi, range-nya berkisar antara -4,6 sampai -6%. Itu sebabnya IHSG dalam tiga hari ini tetap saja rally di zona hijaunya, pada level sekitar 5.170 Kamis siang ini (6/8). Pelaku pasar tetap berharap pada triwulan III dan IV pertumbuhan ekonomi akan dapat bertumbuh positif. Ini sejalan dengan langkah-langkah pemerintah untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak, serta program stimulus yang diharapkan akan mendorong pemulihan ekonomi dengan segeranya.

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here